Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperingati hari ulang tahun ke-68 pada 5 Oktober 2013. Pada usianya yang semakin tua, tugas dan tantangan TNI ke depan akan semakin berat dan kompleks. Seluruh prajurit TNI dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme agar mampu menghadapi segala tantangan tersebut. Tidak terkecuali prajurit TNI Angkatan Laut. Namun, di balik kesuksesan prajurit TNI dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang semakin berat, terdapat sosok istri dan keluarga di balik layar yang perannya tidak bisa dianggap ringan dalam mendukung tugas-tugas suami. Ketua Umum Pengurus Pusat Jalasenastri (istri prajurit TNI AL) Ny Penny Marsetio mengemukakan bahwa dalam penugasan yang akan datang, banyak permasalahan yang akan dihadapi para prajurit atau suami. Oleh karena itu, Penny Marsetyo berharap agar ibu-ibu selalu bisa memosisikan diri secara benar, sehingga nantinya para ibu bukan menjadi bagian dari masalah, tetapi menjadi bagian dari pemecahan masalah di lingkungan kerja suami. "Di sinilah sebagai istri seorang perwira dituntut kesiapannya untuk mampu menjadi pendamping, sekaligus memberikan dukungan moril dan motivasi demi meningkatkan kinerja dan keberhasilan tugas para suami dimanapun bertugas," ujarnya. Pesan dari istri Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) tersebut disampaikan saat memberikan pembekalan kepada 194 istri siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktupa) TNI AL menjelang upacara Prasetya Perwira, belum lama ini. Menurut Penny Marsetio, Diktukpa merupakan pendidikan militer yang mengubah status seorang prajurit dari bintara menjadi perwira. Perubahan status itu berarti mempunyai tugas dan tanggung jawab yang semakin berat, baik sebagai seorang pendamping suami atau ibu rumah tangga maupun sebagai ibu Jalasenastri yang bertugas membantu karier suami. "Mudah-mudahan dengan perubahan status dari bintara menjadi perwira, akan semakin menambah kesejahteraan dalam keluarga. Namun, sebagai istri seorang perwira juga dituntut kesiapannya untuk mampu menjadi pendamping yang baik guna mendukung karir dan tugas suami," pesan Penny Marsetio. Sebaliknya, KSAL Laksamana TNI Marsetio dalam kesempatan itu menyebut bahwa sosok seorang perwira TNI dituntut untuk mampu menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan secara utuh dengan lebih mengedepankan keteladanan dalam pola sikap, pola pikir, tindakan, dan perbuatan, sehingga mampu menjadi sosok pribadi yang dapat dipercaya, patut digugu dan ditiru. (*)
Penny Marsetio: Tugas Istri Prajurit juga Berat
Jumat, 4 Oktober 2013 17:48 WIB