Korban Malapraktik Perawat RSD Pamekasan Meninggal Dunia
Rabu, 18 September 2013 13:08 WIB
Oleh Abd Aziz
Pamekasan (Antara) - Suadah alias Sudeh (42) warga Desa Tebul Timur, Pamekasan, yang menjadi korban malapraktik oknum perawat RSD Pamekasan, akhirnya meninggal dunia.
"Korban meninggal dunia tadi malam, dan saat ini sudah dimakamkan," kata keluarga korban, Jumrah, Rabu siang.
Pelaku bernama Bustami, perawat di unit gawat darurat RSD Pamekasan. Pelaku membuka prakti klinik ilegal di rumahnya dan yang bersangkutan mengaku sebagai dokter spesialis bedah.
Dugaan malapraktik itu terungkap, setelah keluarga korban melaporkan kepada polisi atas kasus yang menimpa pasien yang ditangani oknum perawat, namun mengaku dokter spesialis bedah itu. Sebelumnya, pasien berobat ke klinik milik oknum perawat bernama Bustami itu.
Kasus itu terjadi pada 2012. Saat itu korban bernama Sudeh (42) datang ke "Klinik Harapan" yang menjadi tempat praktik oknum itu di rumahnya di Desa/Kecamatan Pakong, Pamekasan.
Ketika itu, korban menderita pusing-pusing. Oleh oknum perawat itu disarankan agar dioperasi pembedahan, karena di bagian punggung korban ada benjolan yang diduga sebagai penyebab dari penyakit yang dideritanya.
"Saat itu kami bilang pada 'si dokter' tersebut, akan dirujuk ke rumah sakit di Pamekasan," ujar saudara korban, Jumrah.
Akan tetapi, kata dia, Bustami justru minta agar tidak dioperasi di rumah sakit, sebab dirinya juga bisa melakukan tindakan medis dan dia sendiri merupakan dokter spesialis bedah.
Atas saran Bustami itu, pasien kemudian dioperasi oleh oknum perawat itu di klinik setempat. Akan tetapi, setelah operasi ternyata kondisi pasien tidak sembuh, bahkan pandangan mata kian buram, pendengaran terganggu, dan kemudian lumpuh.
"Kami lalu memeriksakan diri ke rumah sakit dr Soetomo di Surabaya, ternyata sarafnya putus akibat operasi yang dilakukan oleh Bustami itu," ungkap Jumrah.
Bustami merupakan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan sebagai perawat di unit gawat darurat. (*)