15 Pesawat Kepresidenan Pastikan Parkir di Bali
Minggu, 15 September 2013 11:20 WIB
Oleh Dewa K. Sudiarta Wiguna
Nusa Dua (Antara) - Sebanyak 15 pesawat kepresidenan yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) telah memastikan untuk memarkirkan pesawatnya di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali.
"Sampai sekarang (15/9) sudah ada 15 pesawat 'VVIP' dari negara APEC sudah mendaftar," kata Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai Kolonel Penerbang Sugiharto Prapto Walujo ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Minggu.
Dari jumlah tersebut, pihaknya akan menyusun penempatan untuk parkir pesawat dengan mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kepentingan politis.
Namun, Ia enggan menyebutkan lebih rinci kepentingan politis itu.
"Pertimbangan politis menjadi perhatian utama kami. Itu terkait dengan sistem perpolitikan negara masing-masing," ucapnya.
Selain pertimbangan politis, ukuran pesawat terbang yang dibawa para pemimpin 21 negara anggota APEC juga menjadi perhatian.
Menurut dia, dari 15 pesawat itu, empat negara belum mencantumkan tipe pesawat kepresidenan yang akan digunakan.
Sedangkan dua negara sudah melakukan konfirmasi bahwa akan membawa dua pesawat kepresidenan, yakni Amerika Serikat dan Rusia.
Sugiharto menyatakan bahwa Bandar Udara Internasional Ngurah Rai siap menampung 21 pesawat kepresidenan dan memastikan semuanya parkir di Bali.
"Sesuai instruksi presiden, semua pesawat kepresidenan parkir di Bali," ucapnya.
Panitia KTT APEC sebelumnya menyatakan bahwa Bandar Udara Internasional Ngurah Rai selama pelaksanaan APEC akan ditutup sementara dari aktivitas penerbangan komersial.
Penutupan sementara itu dilakukan pada 6 Oktober 2013 mulai pukul 10.00-20.00 Wita, 8 Oktober 2013 pukul 13.00-20.00 Wita, dan 9 Oktober 2013 pukul 07.00-14.00 Wita.
Penutupan sementara itu untuk memberikan jaminan keamanan kepada para kepala negara dan delegasi KTT APEC yang berdatangan dan meninggalkan Pulau Dewata.
Ditutupnya bandara internasional untuk sementara itu telah dilaporkan sebelumnya kepada pihak-pihak terkait seperti seluruh bandara di Tanah Air dan maskapai penerbangan baik domestik maupun internasional. (*)