Malaysia Deportasi 92 TKI Bermasalah
Jumat, 6 September 2013 23:17 WIB
Oleh M Rusman
Nunukan (Antara) - Pemerintah Malaysia mendeportasi 92 TKI/warga negara Indonesia bermasalah yang bekerja di Sabah, melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Staf Konsulat RI Tawau Imam dan Muh Absar di Nunukan, Jumat malam, mengatakan WNI yang dideportasi pemerintah negeri bagian Sabah, Malaysia, itu tersangkut kasus keimigrasian, narkoba dan kriminal.
"Sebagian besar WNI yang dideportasi kali ini karena kasus keimigrasian. Sebagian lagi kasus narkoba dan kriminal," katanya saat menyerahkan WNI deportasi tersebut kepada Pos Tempat Pemeriksaan Keimigrasian Pelabuhan Internasional Tunon Taka.
WNI yang dideportasi tersebut terdiri atas 76 laki-laki, 15 perempuan dan satu orang anak laki-laki, setelah menjalani kurungan beberapa bulan di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Air Panas Tawau.
"Mereka dipulangkan setelah menyelesaikan hukumannya sesuai pelanggaran yang dilakukan," katanya.
Pemulangan WNI ini mendapatkan pendampingan dari Konsulat RI Tawau melalui Satgas Perlindungan WNI/TKI untuk diserahkan kepada instansi terkait di Kabupaten Nunukan, yakni Satgas Penanggulangan TKI Bermasalah, Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Nunukan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Imigrasi Nunukan, dan kepolisian setempat.
"Sebelum WNI tersebut dipulangkan, kata dia, Konsulat RI Tawau telah membuat SPLP (surat perjalanan laksana paspor)," katanya.
Data yang diperoleh dari kepolisian dan BP3TKI Kabupaten Nunukan menyebutkan, dari 92 WNI yang dideportasi itu, pertama kali masuk di negeri bagian Sabah dengan menggunakan paspor TKI sebanyak 11 orang, paspor umum (48 halaman) sebanyak 15 orang, empat orang menggunakan pas lintas batas (PLB) dan 63 orang masuk secara ilegal atau tidak menggunakan dokumen.
Kemudian pada saat pendataan dilakukan, WNI bermasalah tersebut memutuskan pulang ke kampung halamannya sebanyak 19 orang, mencari pekerjaan di Kabupaten Nunukan tiga orang dan memilih kembali lagi ke Malaysia 70 orang. (*)