Caleg Dapil Madura Harus Samakan Visi

Bangkalan (Antara Jatim) - Tokoh muda asal Madura Muhlis Ali meminta agar para calon anggota legislatif Pemilu 2014 yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) XI Madura, hendaknya menyamakan visi dan membangun komitmen untuk memajukan Pulau Garam itu. "Konsolidasi dan penyamaan visi kepada seluruh calon legislatif untuk membangun masa depan Madura yang lebih baik harus dilakukan," kata Muhlis Ali di Bangkalan, Jumat malam. Oleh karenanya, kontrak politik juga perlu dilakukan oleh para caleg sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat konstituen yang ada di Madura, apabila nantinya terpilih sebagai wakil rakyat. Menurut tokoh muda dari Himpunan Generasi Muda (Higemura) ini, sejak jembatan Suramadu dioperasionalkan, masyarakat Madura telah menjadi masyarakat yang terbuka dan siapapun bisa masuk, bahkan bisa dipilih oleh masyarakat Madura menjadi wakil mereka. "Konsekuensi sebagai masyarakat terbuka, tentunya siapapun bisa menjadi perwakilan masyarakat Madura untuk memperjuangkan aspirasinya di kancah nasional nantinya, selama yang bersangkutan dipercaya oleh masyarakat Madura," kata dia. Hanya saja, sambung mantan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ini, yang juga perlu dilakukan oleh para caleg yang akan bersaing memperebutkan dukungan masyarakat Madura adalah harus dengan cara-cara yang santun, berbasis ilmiah, serta sanggup melestarikan adat istiadat dan tradisi baik yang ada di Madura. Yang tidak kalah pentingnya, kata tokoh pemuda yang juga Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia (PPI) ini, anggota legislatif terpilih mampu menjadi corong masyarakat Madura, agar bisa menjembatani kepentingan masyarakat Madura dengan pemerintah pusat. "Sebab, hemat kami, menjadi anggota DPR, baik DPRD kabupaten, provinsi maupun DPR RI, bukan hanya bekerja bagaimana modal yang dikeluarkan kembali, akan tetapi para wakil rakyat Madura yang terpilih itu nanti harus menjadi corong rakyat dan memperjuangkan kepentingan Madura," katanya menjelaskan. Sebab, kata dia, sejatinya politisi harus bekerja terus menerus memperjuangkan aspirasi dan kesejahteraan rakyat yang memilihnya, terutama di wilayah asalnya. (*)