Proyek Pelebaran Jalan Pacitan Ganggu Arus Mudik
Selasa, 30 Juli 2013 21:07 WIB
Pacitan (Antara Jatim) - Sejumlah proyek pelebaran jalan di ruas jalur provinsi, Pacitan-Trenggalek; Pacitan-Ponorogo; maupun Ponorogo-Trenggalek, hingga H-10 lebaran dikeluhkan sejumlah pengendara karena dianggap bisa mengganggu kelancaran arus mudik.
"Harusnya aktivitas pelebaran jalan dan pengerukan tebing-tebing itu dilakukan jauh hari lalu, bukan mendekati lebaran begini karena bisa mengganggu pengguna jalan, terutama arus mudik," kritik Trinoto, salah seorang pengendara sepeda motor di Pacitan, Selasa.
Dengan bahasa dan ungkapan berbeda, keluhan serupa juga dilontarkan sejumlah pengendara roda empat atau lebih.
Kegiatan pelebaran akses transportasi tepatnya berlangsung di ruas antara Desa Ketepung hingga Ketrowonojoyo, Kecamatan Kebonagung.
Di jalur ini, sejumlah alat berat masih tampak bekerja, sementara beberapa unit eksavator berupaya meruntuhkan sebagian permukaan tebing untuk memperlebar jalan.
"Harusnya dihentikan dulu, sesuai imbauan dishubkominfo yang menyerukan penghentian sementara seluruh kegiatan proyek infrastruktur di jalur-jalur mudik," kata Oky, pengendara lainnya.
Selain di jalur Pacitan-Trenggalek, hiruk-pikuk proyek pelebaran juga terlihat di jalur Trenggalek-Ponorogo sepanjang radius tiga kilo meter.
Meski arus mudik belum tinggi, aktivitas sejumlah kendaraan berat tak pelak membuat lalu-lalang kendaraan terganggu.
Kondisi tersebut jika terus berlangsung bisa mengganggu arus lalu-lintas, baik dari arah Trenggalek maupun sebaliknya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Dishubkominfo Pacitan, Sutarto meminta seluruuh kegiatan proyek infrastruktur di jalur mudik lebaran segera dihentikan.
"Mulai H-10 ini seluruh kegiatan (proyek) harus dihentikan sementara. Tapi pihak pelaksana terlebih dahulu harus membersihkan material, agar tidak menganggu," katanya
Selain pada akses menuju Jateng dan Kabupaten Trenggalek, kegiatan proyek pelebaran jalan juga berlangsung di ruas menuju Kabupaten Ponorogo, tepatnya di Desa Ngreco.
Kegiatan ini sendiri telah berlangsung sejak sebulan lalu dan kerap menjadi penghambat lalu lintas dari Kabupaten Pacitan menuju Surabaya. (*)