Petugas Disperindagtamben Kediri Sita Makanan Kedaluwarsa
Kamis, 25 Juli 2013 14:19 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Petugas dari Dinas Perindusterian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri, Jawa Timur, menemukan makanan kedaluwarsa saat inspeksi mendadak yang dilakukan di sejumlah pusat perbelanjaan di Kediri dan menyitanya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Disperindagtamben Kota Kediri Yeti Sisworini, Kamis mengatakan pada makanan itu terdapat beberapa yang sudah melebihi batas kedaluwarsa serta sudah berubah bentuk.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan. Makanan itu berbahaya bila dikonsumsi, jadi kami amankan terlebih dahulu," katanya saat sidak.
Petugas melakukan sidak di pusat perbelanjaan "Golden Swalayan". Di tempat ini, petugas memeriksa sejumlah makanan kaleng dan mengecek batas kedaluwarsanya. Petugas juga mengecek bingkisan (parsel) dan membukanya untuk mengetahui terdapat makanan kedaluwarsa atau tidak.
Di pusat perbelanjaan ini, petugas tidak menemukan makanan ataupun minuman kedaluwarsa. Petugas lalu melanjutkan sidaknya ke pusat perbelanjaan lain yaitu di pusat perbelanjaan "Hypermart".
Petugas juga mengecek kaleng-kaleng dan parsel Lebaran. Sempat ada makanan yang penyok ketika melakukan pemeriksaan, tapi batas kedaluwarsa masih lama, sehingga barang itu minta agar ditarik.
Petugas membuka parsel lebaran dan mengecek satu persatu. Namun, petugas justru menemukan terdapat sejumlah makanan yang sudah melebihi batas kedaluwarsanya dan terdapat makanan yang informasi batas kedaluwarsanya kabur.
Petugas menyita sejumlah makanan yang sudah berubah bentuk ada yang melebihi batas kedaluwarsanya tersebut. Hal itu dilakukan demi melindungi konsumen dan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, Divisi Manajer Hypermart Swalayan Syarif Hidayat membantah jika sengaja mengemas makanan yang sudah kedaluwarsa. Parsel yang ada di pusat perbelanjaan merupakan barang kiriman, sehingga tidak bisa mengecek kondisi isi parsel.
"Kami tidak mungkin memasang produk yang sudah kedaluwarsa, itu bukan dari kami. Semua produk akan kami cek dan tarik," kata Syarif. (*)