Polisi Periksa Contoh Darah Pembunuhan Siswi Hamil
Rabu, 24 Juli 2013 13:51 WIB
Ponorogo (Antara Jatim) - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ponorogo, Jawa Timur berupaya mengungkap tabir pembunuhan siswi SMKN 1 Ponorogo yang tengah hamil, di antaranya dengan memeriksa DNA pada contoh darah yang berceceran di sekitar lokasi penemuan mayat.
"Kami telah meminta bantuan Biddokkes (bidang kedokteran dan kesehatan) Mabes Polri untuk memeriksa beberapa sampel darah yang kami ambil dari lokasi kejadian maupun dari tubuh janin serta korban," kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Misrun, Rabu.
Pemeriksaan DNA merupakan upaya alternatif setelah penyelidikan secara manual dengan memeriksa saksi-saksi, barang bukti, serta olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak kunjung membuahkan titik terang.
Polisi cukup kesulitan karena korban Rista Fransiska selama hidup memiliki banyak "teman dekat" pria, yang diduga berkaitan dengan kehamilan siswi kelas XI SMKN 1 Ponorogo tersebut.
Karenanya, polisi merasa perlu mencocokkan DNA pada darah korban Rista dan janin yang dikandung dengan DNA pada ceceran darah yang ditemukan saat polisi melakukan beberapa kali olah TKP.
Diduga bercak darah yang ada di lantai sesek (anyaman bambu), di meja dan kursi warung, di parit tempat mayat Rista ditemukan serta batu yang ditimpakan ke Rista, tidak hanya berasal dari tubuh Rista tetapi juga pelaku.
"Ada kemungkinannya pelaku mengeluarkan darah. Entah karena tersangkut bambu atau karena apa. Karena tidak menutup kemungkinan korban sempat melakukan perlawanan. Tes DNA ini untuk mencocokkan identitas pemilik-pemilik darah yang berceceran itu," terang Misrun.
Misrun mengatakan, selain melakukan tes DNA terhadap darah Rista dan janinnya yang diambil saat pembongkaran makam korban beberapa waktu lalu, polisi juga melakukan tes DNA kepada sejumlah saksi.
Para saksi ini dipilih atas kedekatan dan hubungan selama ini dengan korban Rista.
"Mulai teman sekolah, teman dekatnya, keluarganya, ayahnya, sampai teman ayahnya kami ambil sampel darahnya. Ini sebagai pembanding, identik atau tidak," ujarnya.
Total polisi telah mengirimkan sembilan item barang untuk diuji dan diperiksa di Labfor Mabes Polri. Hasil pemeriksaan diperkirakan baru diketahui sepekan kemudian.
Misrun mengaku yakin dari hasil uji DNA tersebut pihaknya akan menemukan titik terang pembunuhan siswi hamil tersebut.
Sampai saat ini, polisi telah memeriksa sedikitnya 26 orang dalam status sebagai saksi.
Dari sejumlah saksi yang ada, beberapa di antaranya adalah orang yang dekat atau pernah dekat dengan Rista, baik teman sebaya maupun teman-teman ayahnya. (*)