Pendaftaran Siswa Baru di Trenggalek Diperpanjang
Kamis, 4 Juli 2013 20:23 WIB
Trenggalek (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Kabupaten Trenggalek memperpanjang waktu pendafaran siswa baru bagi sekolah negeri yang belum memenuhi pagu yang ditetapkan.
"Kebijakan ini sudah tertuang dalam juknis (petunjuk teknis) PPDB (pendaftaran peserta didik baru). Sampai hari ini untuk jenjang SMK ada satu sekolah yang mengajukan perpanjangan waktu pendaftaran, yakni SMK Negeri I Pogalan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Trenggalek, Ahmadi, Kamis.
Menurutnya, beberapa program studi di bekas rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) itu kurang diminati oleh calon siswa baru, sehingga pada hari terakhir pendaftaran (4/7) masih menyisakan bangku kosong.
Sesuai dengan laporan pihak sekolah, terdapat empat jurusan yang kurang peminat, di antaranya, jasa boga kurang 12 pendaftar, busana butik kurang lima pendaftar dan jurusan pemasaran kurang tiga calon siswa.
"Ini baru pertama kali terjadi di SMK Negeri I Pogalan, kami kurang tahu pasti apa yang menjadi penyebabnya. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya jumlah pendaftar selalu melimpah," katanya.
Lanjut Ahmadi, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan sekolah berstandar ISO tersebut kesulitan memenuhi pagu, antara lain, kurangnya informasi masyarakat atau jurusan yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan dan bakat calon siswa.
Terkait dengan kondisi tersebut, dinas pendidikan dan kebudayaan mengizinkan pihak sekolah untuk memperpangajng waktu pendaftaran hingga tanggal 6 Juli atau bersamaan dengan pengumuman penerimaan.
"Namun demikian apabila besok (Jumat, 5/7) jumlah pendaftarnya mencukupi, maka pihak panitia akan menutup proses pendanftaran," ujarnya.
Disinggung mengenai jumlah pendaftar di tingkat SMP, Ahmadi mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari panitia pendaftaran di masing-masing sekolah.
Namun seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sejumlah SMP di kawasan pegunungan dan pinggiran kota hampir dipastikan bakal mengalami kekurangan murid. (*)