Pacitan (Antara Jatim) - Hujan yang terus mengguyur di sebagian besar kawasan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menyebabkan puluhan hektare sawah di dua kecamatan setempat terendam banjir. Sejumlah petani mengaku, kerugian yang mereka derita akibat anomali cuaca selama dua pekan terakhir mencapai ratusan juta rupiah. "Satu petani saja ruginya bisa belasan atau bahkan puluhan juta rupiah. Padahal ada puluhan hektare yang terendam," ujar Samin (50), salah seorang petani di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Selasa. Genangan air hingga setinggi lutut orang dewasa tidak hanya terlihat menggenang di persawahan desa-desa di Kecamatan Donorojo, tetapi juga dialami puluhan petani di Kecamata Punung. Air yang merendam aneka tanaman pangan maupun tembakau menyebabkan petani praktis gagal panen. Hal itu dikarenakan batang dan daun tanaman mereka membusuk terendam air. Petani lainnya, Bambang mengatakan, banjir yang kerap menggenangi lahan pertanian terjadi lantaran ada penyempitan aliran sungai. Akibatnya ketika curah hujan tinggi dan menyebabkan banjir, air tidak segera mengalir tetapi justru meluap ke persawahan. "Butuh alat berat untuk menormalkan aliran sungai, karena itu kami berharap pemerintah daerah mau turun tangan membantu," kata dia. Informasinya, selama musim penghujan, dua wilayah di kawasan Pacitan barat tersebut telah dilanda banjir sebanyak enam kali. Bahkan banjir sebelumnya sempat menggenangi pemukiman warga. Di Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan sekitar tiga hektare lahan pertanian milik 47 warga hilang tergerus banjir. Lahan yang sebelumnya ditanami palawija dan tanaman lainnya itu berubah menjadi aliran sungai. Selain tidak adanya tanggul permanen di aliran Sungai Grindulu, sifat sungai meander membuat arah aliran berpindah ke lahan pertanian. "Tanamannya biasanya jenis palawija. Ada juga yang menanam rumput gajah," ungkap petani setempat, Sunarko. Pihak desa sebenarnya telah melaporkan kejadian itu ke kecamatan. Mereka berharap agar instansi terkait melakukan normalisasi aliran sungai. Sebab, jika dibiarkan terus berlangsung, akan ada lebih banyak lahan pertanian yang hilang terbawa aliran banjir. Kepala Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Kabupaten Pacitan, Pamuji sejauh ini belum bisa dikonfirmasi terkait dampak anomali cuaca terhadap sektor pertanian di wilayahnya. Beberapa kali nomor ponselnya dihubungi terdengar nada aktif, tetapi tidak kunjung diangkat. Pesan singkat yang diajukan koresponden Antara hingga berita ini ditulis juga tidak mendapat tanggapan.(*)
Banjir Rendam Puluhan Hektare Sawah di Pacitan
Selasa, 18 Juni 2013 21:10 WIB