Nurul Fahmy Jambi (Antara) - Eksekutif Produser Koordinator Liputan Daerah Trans7, Pasaoran Simanjuntak, mengatakan, Polda Jambi harus mengusut tuntas insiden tertembaknya wartawan Trans7, Anton, saat melakukan peliputan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Kota Jambi, Senin (17/6). Dikatakannya, pihak Polda Jambi harus bertanggung jawab terkait insiden ini. "Kita (perusahaan) meng-cover, karena (insiden) terjadi saat tugas. Polda harus bertanggung jawab," kata Pasaoran di Rumah Sakit DKT (RST Bratanata Unang) Jambi, Selasa dini hari. Sejauh ini secara institusi, sambungnya, sudah ada pembicaraan dengan pihak Polda Jambi, meskipun demikian, Pasaoran mengharapkan proses hukum terkait insiden ini tetap berlanjut. "Secara institusi sudah ada pembicaraan dengan Polda. Namun kita minta insiden ini tetap diproses," ungkapnya. Lebih lanjut Pasaoran mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada seluruh rekan-rekan pers di Jambi atas dukungan yang diberikan. Selain itu, ia juga mengapresiasi Polda Jambi yang langsung memproses insiden ini. "Saat ini proses hukum terus berjalan. Katanya pelakunya berpangkat briptu, berinisial D. Namun yang terpenting saudara Anton ini cepat sembuh," pungkasnya. Sementara itu dari pantauan Antara pasca dipindahkan ke RS DKT Jambi, Anton ditempatkan di ruang paviliun nomor 9. Anton Nugroho wartawan Trans 7 terkena serpihan proyektil peluru saat melakukan tugas meliput unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di gedung DPRD Jambi. Kapolda Jambi, Satriya Hadi Prasetya mengatakan pihaknya telah meminta maaf langsung kepada Anton dan keluraga serta wartawan. (*)
Berita Terkait

Bareskrim ungkap alasan asistensi kasus kematian Brigadir MN
12 Juli 2025 13:23

Dosen di Makasar diduga bunuh diri gantung di pohon
12 Juli 2025 07:26

Kapolda Jatim minta Kapolres Probolinggo pegang pedoman pakta integritas
11 Juli 2025 20:37

Kejati Jatim siap hadapi praperadilan mantan Direktur Polinema
11 Juli 2025 19:09

Legislator Jatim minta Pemkab Jember-BPN tuntaskan penerbitan SK Biru
11 Juli 2025 17:46

Lisa Mariana mangkir dari pemeriksaan Polda Jabar soal video asusila
11 Juli 2025 17:00