Madiun (Antara Jatim) - Puluhan buruh yang mengatasnamakan Gabungan Serikat Buruh (Gasebu) Madiun dan Serikat Buruh Menyatu memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia dengan menggelar aksi untuk menuntut penghapusan sistem kerja alih daya (outsourcing) dan kontrak, Rabu. Massa yang merupakan gabungan buruh dari sejumlah pabrik dan perusahaan yang ada di Kota Madiun tersebut melakukan orasi di Alun-Alun Kota Madiun, Jawa Timur, kemudian berjalan menuju Balai Kota Madiun dengan kawalan ketat petugas Polres Madiun Kota. Dalam orasinya, massa menuntut dihapuskannya sistem alih daya dan kerja kontrak yang dinilai sagat merugikan posisi para buruh. "Kami meminta pemerintah dan pengusaha untuk menghapus sistem alih daya dan kerja kontrak yang sangat merugikan buruh. Posisi para buruh dalam sistem kerja seperti itu sangat lemah," ujar koordinator aksi, Prita, kepada wartawan. Ia menilai dengan sistem kerja tersebut, memudahkan perusahaan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK bagi karyawannya tanpa sebab yang jelas. Massa juga menolak paham neoliberalisme yang membuat pengusaha bisa leluasa dalam memberikan upah murah terhadap buruh. Selain itu, massa juga menyayangkan sikap pemerintah daerah maupun pusat yang tidak maksimal dalam menyelesaikan permasalah buruh dengan perusahaannya. "Selama ini kalau ada masalah antara buruh dan pengusaha, selalu buruh yang dirugikan. Sementara pemerintah yang harusnya membela buruh justru lembek dan cenderung membela pemilik saham," ungkap Prita. Setelah melakukan orasi di Alun-Alun dan Balai Kota Madiun, massa akhirnya diterima dan berdialog dengan Sekretaris Daerah Kota Madiun Maidi. Massa juga melaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha di wilayah setempat dengan tidak menaati UU ketenagakerjaan. "Kami akan tampung semua tuntutan buruh untuk ditindaklanjuti dinas terkait. Jika memang ada pelanggaran, maka para buruh harus menyerahkan laporannya secara jelas untuk bisa kami tindak," kata Maidi. Meski aksi berjalan damai, namun keberadaan puluhan massa di sejumlah jalan protokol Kota Madiun sempat menggaggu kelancaran arus lalu lintas. Aksi tersebut mendapat penjagaan ketat dari anggota Polres Madiun Kota. (*)
Buruh Madiun Tuntut Penghapusan Sistem Alih Daya
Rabu, 1 Mei 2013 13:00 WIB