40 Persen Koperasi Wanita Bojonegoro Belum RAT
Senin, 29 April 2013 16:33 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Koperasi dan UKM Bojonegoro, Jatim, menyatakan sekitar 40 persen dari 447 koperasi wanita di daerahnya belum pernah melaksanakan rapat anggota tahun (RAT), karena pengurusnya tidak mampu menggelar RAT.
"Rata-rata pengurus koperasi wanita tidak bisa membuat laporan pertangungjawaban pengurus. Selain itu juga tidak berkoordinasi dengan kepala desa selaku pembina koperasi wanita," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bojonegoro Nuzulul Hudaya, Senin.
Meski demikian, kata Huda yang didampingi salah satu stafnya Luhri, pihaknya terus mendorong koperasi wanita tersebut agar bisa menggelar RAT dengan cara memberikan pembekalan mengenai masalah koperasi, termasuk dalam menyusun laporan RAT.
"Biasanya pembinaan kami lakukan dengan cara memanggil pengurusnya ke kantor secara bergantian," jelas dia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan koperasi wanita yang ada di daerahnya hanya sebagian kecil yang bisa mengembangkan unit usaha lainnya di luar unit usaha simpan pinjam. Di antaranya, koperasi wanita di Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari yang memiliki usaha di luar simpan pinjam.
"Hampir semua koperasi wanita yang ada hanya memiliki unit simpan pinjam," tandasnya.
Padahal, menurut dia, salah satu indikator berkembangnya sebuah koperasi kalau mampu mengembangkan unit usaha lainnya tidak hanya sebatas unit simpan pinjam.
Koperasi wanita di Desa Purwosari itu, katanya, mampu mengembangkan unit usaha lainnya yaitu menjual berbagai aneka kerajinan industri, mulai anyam-anyaman bambu, taplak, juga yang lainnya.
"Omzet koperasi wanita di Purwasari sudah di atas Rp200 juta. Kalau koperasi lainnya omzetnya rata-rata baru sekitar Rp100 juta," ucapnya.
Ia menambahkan Gubernur Jatim Soekarwo pernah memberikan bantuan dana hibah kepada 430 koperasi wanita di wilayahnya masing-masing koperasi wanita Rp25 juta, pada 2009.
Hanya saja, lanjut dia, bantuan dana bagi koperasi wanita di tahun-tahun berikutnya terus turun karena yang menerima hanya 101 koperasi wanita masing-masing juga Rp25 juta, dan selanjut yang menerima hanya 51 koperasi wanita dengan jumlah bantuan yang sama.
"Bahkan tahun ini yang memperoleh bantuan dana hibah hanya 35 koperasi wanita dan lima koperasi pesantren yang besarnya bantuan masing-masing juga Rp25 juta," jelasnya.(*)