1.420 Kejadian Pipa PDAM Bocor di Surabaya

Surabaya (Antara Jatim) - Selama periode Januari-Maret 2013 tercatat sebanyak 1.420 kejadian pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, bocor. Kepala Humas PDAM Surya Sembada Sayid M Iqbal, Rabu, mengatakan sesuai data PDAM Surabaya, pada bulan Januari 2013 sudah terdapat 470 kejadian pipa bocor. "Jumlah tersebut naik menjadi 490 kasus pada Februari. Terakhir, pada Maret jumlah kebocoran pipa menurun menjadi 460 titik. Jika ditotal, maka dalam tiga bulan kebocoran pipa telah terjadi 1.420 kali," katanya. Menurut dia, sesuai hitungan PDAM, daerah yang paling sering ditimpa kebocoran pipa adalah Surabaya Barat, di antaranya Menganti, Wiyung, jalan HR Muhammad, dan jalan Mayjen Sungkono. Ia mengakui bahwa pada 2006 daerah Surabaya merupakan zona merah atau zona yang dilarang memasang pipa PDAM. Keadaan tersebut dikarenakan kontur tanah Surabaya Barat yang berbukit atau turun-naik sehingga membuat banyak pipa harus didukung dengan pompa air. Selain itu, lanjut dia, pada 2007 akhirnya PDAM memasang jaringan pipa PDAM dengan dibantu pompa air yang digunakan untuk menguatkan aliran air hingga bisa menembus daerah yang turun dan naik tersebut. "Namun, kebocoran justru sering terjadi karena pipa tidak kuat menahan aliran air yang deras," katanya. Sebenarnya, lanjutnya, ada tiga jenis pipa yang digunakan PDAM, yakni primer dengan ukuran 600 milimeter (mm) ke atas, sekunder yang biasanya berukuran 200 mm hingga di bawah 600 mm, dan terakhir tersier yang biasanya pipa berukuran 100 mm. Dia mengatakan, bahwa pipa yang paling sering bocor adalah pipa sekunder dan tersier. "Untuk pipa sekunder perlu mematikan aliran air, sedangkan untuk tersier sama sekali tidak perlu mematikan aliran air," ujarnya. Selain itu penyebab kebocoran pipa juga kerap kali karena efek pembangunan. Dua kebocoran terakhir yang terjadi karena pembangunan box culvert di jalan Sukomanunggal. Igbal mengatakan kebocoran pipa yang kerap kali terjadi tersebut cukup sulit diantisipasi. Selain itu kebocoran pipa juga menjadi risiko yang harus ditanggung untuk usaha semacam ini. (*)