Seorang Siswa Bangkalan Ujian di Puskesmas
Selasa, 23 April 2013 18:34 WIB
Bangkalan (Antara Jatim) - Seorang siswa SMP Negeri I Tanah Merah, Bangkalan, Jawa Timur, Selasa, terpaksa mengikuti ujian nasional di puskesmas karena sakit.
"Siswa yang mengikuti ujian di puskesmas itu bernama Dwi Kurniawati," kata Kepala Puskesmas Tanah Merah Anastasia Mulyadi, Selasa.
Siwa kelas akhir SMP Negeri I Tanah Merah Bangkalan tersebut dirawat di puskesmas sejak Senin (22/3) siang setelah mengikuti UN di sekolahnya.
Ia menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan, Dwi Kurniawati menderita penyakit typus dan maag.
"Jadi tadi pagi dia itu mengerjakan soal UN di puskesmas dengan penjagaan petugas dan polisi," katanya.
Di SMP Negeri I Tanah Merah Bangkalan ini jumlah peserta UN sebanyak 206 orang siswa, salah satunya siswa bernama Dwi Kurniawati yang kini dirawat di puskesmas Tanah Merah itu.
Menurut Kabid Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan Risman Irianto, secara umum pelaksanaan ujian nasional untuk tingkat SMP sederajat di Kabupaten Bangkalan hingga hari kedua ini berlangsung aman dan lancar.
Risman mengatakan berdasarkan pantauan yang digelar panitia, pelaksanaan UN berlangsung sesuai rencana dan tidak ditemukan adanya kebocoran soal.
"Sebagaimana kabupaten lain di Madura, memang kami sempat dikejutkan dengan adanya kunci jawaban. Tapi kami segera menginstruksikan kepada guru agar siswa tidak percaya, karena itu pekerjaan oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Sebanyak 13.538 siswa terdaftar mengikuti pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP dan yang sederajat di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang telah digelar sejak Senin (22/4).
"Ke-13.538 siswa yang akan mengikuti ujian nasional ini yang telah tercatat dalam daftar nominasi tetap," kata Risman Irianto, Minggu.
Risman Irianto memerinci, para siswa peserta UN untuk tingkat SMP dan yang sederajat itu terdiri dari sebanyak 9.315 siswa SMP dan 4.223 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Sementara jumlah lembaga penyelenggara ujian untuk tingkat SMP sebanyak 59 lembaga dan 52 lembaga di antaranya merupakan sekolah negeri. Sedangkan tujuh lembaga lainnya merupakan sekolah swasta.
Untuk MTs, jumlah penyelenggara ujian sebanyak 49 lembaga, dengan jumlah lembaga negeri sebanyak 1 lembaga, selebihnya merupakan sekolah swasta.(*)