Advertorial
Peringatan Hari Kartini di Kediri Meriah
Minggu, 21 April 2013 2:06 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Hari Kartini yang jatuh pada 21 April diperingati dengan berbagai acara yang cukup meriah di Kota Kediri. Beragam acara itu melibatkan berbagai kelompok perempuan dengan menampilkan keahlian masing-masing.
Sejumlah acara digelar di Balai Kota Kediri pada Sabtu. Acara dimulai sejak pagi, seperti upacara peringatan yang dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Kota Kediri Ibu Dahlia Samsul Ashar. Selain itu, masih ada berbagai acara lain misalnya lomba baca puisi, lomba merias dengan mata tertutup, lomba peragaan busana, serta lomba kreasi menu makanan nonterigu dan nonberas.
Kegiatan upacara berlangsung dengan khidmat. Seluruh pelaksana acara didominasi perempuan, misalnya dirijen, komandan upacara, pembawa acara, termasuk pemimpin upacara. Untuk peserta upacara juga didominasi perempuan, walaupun terdapat peserta laki-laki dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri, PNS, ataupun anak-anak sekolah. Peserta upacara perempuan pun menggunakan pakaian adat, berupa kebaya dan jarit.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ibu Dahlia Samsul Ashar mengatakan perempuan adalah tokoh sentral untuk membentuk generasi penerus. Ia menjadi salah satu fondasi yang kuat terutama dalam sebuah keluarga.
"Sasaran inilah pentingnya perempuan. Ia mnejadi tokoh sentral dalam membentuk generasi penerus," ucapnya.
Ia juga mengatakan, Kartini adalah sosok perempuan yang berkomitmen kuat untuk meningkatkan derajat perempuan. Dengan mendirikan berbagai macam sekolah untuk perempuan, sehingga bisa belajar, tanpa memandang status sosial.
Ia berharap, cita-cita Kartini untuk memajukan perempuan Indonesia terus digalakkan. Perempaun harus bisa berkarya dan bukan hanya terampil di dapur saja, melainkan juga ruang publik.
Acara upacara itu berjalan dengan khidmat. Lomba yang dilakukan juga untuk mengasah keterampilan perempuan, seperti lomba kreasi menu makanan. Masyarakat bisa mengonsumsi makanan, tanpa mengandalkan terigu atau beras. Sejumlah makanan yang dikreasikan di antaranya ubi jalar, talam, serta bahan makanan lain.
Begitu juga dengan berbagai lomba lain, misalnya lomba merias. Peserta sengaja ditutup matanya untuk melatih tingkat kepercayaan diri dan kejujuran. Dengan kejujuran, mereka tentunya akan dipercaya.
Sementara, untuk lomba peragaan busana, menunjukkan bahwa perempuan Indonesia mempunyai kebudayaan yang luar biasa. Mereka menggunakan pakaian tradisioal yang juga anggun, menggunakan kebaya dan jarit.
Untuk lomba puisi, diharapkan bisa meningkatkan semangat untuk berkarya, Mereka bebas membaca puisi dengan tema Kartini. (*)