Pemkot Malang Kenalkan Beras "Cerdas"
Jumat, 12 April 2013 9:59 WIB
Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mulai mengenalkan beras "cerdas" sebagai bahan pangan alternatif yang kandungan gizinya tidak kalah bagusnya dengan nasi.
Wali Kota Malang Peni Suparto, Jumat, mengemukakan, beras cerdas ini bahan bakunya dari tepung singkong yang kandungan gizi dan karbohidratnya juga cukup bagus sebagai pengganti nasi.
"Untuk mengubah kebiasaan masyarakat dengan melakukan diversifikasi pangan ini memang tidak mudah, tapi harus kita mulai. Apalagi, lahan pertanian semakin sempit yang otomatis produktivitas padi juga menurun," ujarnya.
Kebutuhan beras Kota Malang untuk mencukupi pangan warga setempat yang mencapai 890 ribu jiwa itu sekitar 167 ribu ton per tahun. Namun, produktivitas panen hanya mampu menghasilkan beras rata-rata sekitar 73 ribu ton, sehingga daerah itu masih kekurangan 94 ribu ton per tahun.
Lebih lanjut, Peni mengatakan, tahun ini akan mulai memproduksi dan memperkenalkan beras cerdas tersebut melalui kerja sama dengan produsen yang sudah ada. Saat ini produksinya baru ada di Blitar yang dikerjasamakan dengan Universitas Jember (Unej).
Sementara itu produsen beras cerdas asal Blitar Hendro W ketika mengikuti pameran produk unggulan di Kota Malang (Kamis, 11/4) mengaku jika Kota Malang merupakan salah satu target wilayah pemasaran beras cerdas pada tahun ini.
Dengan memperkenalkan beras cerdas pada masyarakat ini, katanya, diharapkan bisa membantu program diversifikasi pangan yang sedang digalakkan oleh pemerintah.
"Beras cerdas ini baru kami produksi dan kembangkan pada tahun ini dan pemasarannya sudah menjankau sejumlah daerah di Jatim. Harga beras cerdas ini sama dengan beras biasa, namun manfaat gizinya lebih banyak karena tidak mengandung kolesterol," tandasnya.
Lahan pertanian padi di Kota Malang dari tahun ke tahun terus menyusut akibat alih fungsi lahan. Saat ini lahan pertanian di Kota Malang hanya menyisakan sekitar 1.250 hektare.(*)