Dindik Trenggalek: 284 Polisi Siap Amankan Ujian Nasional
Selasa, 9 April 2013 17:34 WIB
Trenggalek (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menyiapkan 284 anggota dari polres setempat untuk mengamankan pelaksanaan UN untuk SMA, SMP, dan SD serta sederajat yang akan dimulai 15 April hingga awal Mei.
"Ke-284 personel itu akan disebar di 59 lokasi ujian tingkat SMA maupun SMP," kata Kapolres Trenggalek AKBP Totok Suharyanto dalam rapat koordinasi (rakor) pengamanan ujian nasional (UN) 2012/2013 yang digelar Dindik setempat, Selasa.
Teknisnya, setiap sekolah akan disiagakan dua personel polisi. "Pada intinya pengamanan yang dilakukan polisi adalah untuk mencegah agar jangan sampai soal itu bocor, serta menjaga agar proses itu berjalan lancar," katanya.
Dalam rakor yang juga diikuti tim pengawas independen setempat itu, Kapolres Trenggalek mengatakan pihaknya juga berkewajiban untuk mengamankan pengambilan serta distribusi soal ujian mulai dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim hingga penyerahan ke masing-masing sekolah.
Totok menambahkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, pihaknya akan mengambil naskah ujian tingkat SLTA dan Paket C di Surabaya pada Rabu (10/4).
Selanjutnya, puluhan ribu materi UN tersebut akan langsung disimpan di markas Polres Trenggalek.
"Jumat dilakukan cek fisik dan dibagi per-kecamatan, kemudian hari Sabtu didistribusikan ke masing-masing polsek jajaran untuk disimpan hingga hari Senin (15/4) pagi," katanya setelah rapat koordinasi pengamanan ujian nasional itu usai.
Distribusi ke masing-masing sekolah akan dilakukan Senin (15/4) pagi dengan pengawalan ketat kepolisian serta didampingi oleh pengawas satuan pendidikan (PSP).
Sementara itu, Koordinator Pengawas Satuan Pendidikan (PSP) Trenggalek, Yudi Setiyono, mengatakan untuk menjamin kelancaran ujian nasional akan dikerahkan 68 dosen dari Universitas Negeri Malang (UNM) serta beberapa sekolah tinggi di Trenggalek.
"Untuk Sekretariat UN, kami siapkan lima pengawas yang masing-masing satu orang dari UNM (Universitas Negeri Malang) dan empat orang dari STKIP PGRI Trenggalek," katanya.
Untuk tingkat rayon atau di dinas pendidikan sudah disiapkan empat pengawas yang semuanya dari UNM. (*)