Harga Cabai Rawit Di Bojonegoro Stabil Tinggi

Bojonegoro (Antara Jatim) - Harga cabai rawit merah di Bojonegoro, Jatim, pada akhir pekan ini stabil tinggi berkisar Rp42 ribu-Rp45 ribu/kilogram karena pasokan dari Tuban berkurang, akibat banyak tanaman yang mati terserang hama. "Pasokan cabai rawit asal Tuban berkurang karena banyak yang mati terserang hama penyakit patek sejak sebulan lalu," kata seorang pedagang cabai di Pasar Besar Bojonegoro Ny. Warsini, Sabtu. Mengenai tingginya harga cabai rawit merah itu dibenarkan pedagang pracangan di Pasar Sukorejo, Bojonegoro Nyonya Bambang. "Di tempat saya harga cabai rawit merah Rp42 ribu/kilogram, tapi kalau cabai jenis lainnya harganya biasa tidak mengalami lonjakan," ujar Ny. Bambang. Namun, menurut Warsini, pasokan cabai rawit merah produksi dari berbagai daerah di Tuban ke pasar stempat mulai menunjukkan peningkatan sejak tiga hari lalu, sehingga harga cabai rawit merah juga ikut turun. "Mungkin serangan hama penyakit patek agak mereda. Karena itu harga cabai rawit merah mulai turun," jelas dia. Warsini lebih lanjut menjelaskan bahwa berkurangnya pasokan cabai rawit merah produksi lokal tidak mengakibatkan stok cabai rawit merah di pasar setempat menjadi langka, karena para pedagang bisa memperoleh cabai rawit merah produksi Pare, Kediri. "Kalau pasokan cabai rawit Tuban normal harganya hanya sekitar Rp20 ribu/kilogram," ucapnya. Mengenai cabai jenis lainnya, katanya, pasokan dari daerah penghasil ke pasar setempat normal termasuk naik turunnya harga masih dalam batas kewajaran. Bahkan, lanjut dia, harga cabai jenis lainnya, selain cabai rawit merah cenderung turun, karena produksi dari daerah penghasil cukup melimpah. "Biasa harga cabai selalu naik turun setiap hari bergantung besarnya pasokan cabai dari daerah penghasil Pare, Kediri, Malang dan Magetan," jelasnya. Sementara ini harga cabai rawit hijau Rp15 ribu/kilogram, cabai lompong Rp20 ribu/kilogram, cabai tampar taro Rp18 ribu/kilogram dan cabai lompong hijau Rp7 ribu/kilogram.(*)