Trenggalek (Antara Jatim) - Seorang pekerja tambang batu di bukit Bedoyo Desa Jati, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat, tewas setelah tertimpa batu berdiameter 70 cm. Korban yang diidentifikasi bernama Muslimin (42), meninggal di lokasi kejadian karena mengalami luka parah di bagian kaki dan kepala. Korban kemudian diotopsi di RSUD Dr Soedomo Trenggalek. "Kejadiannya sekitar pukul 07.00 WIB, saat itu kami bersama korban sedang menaikkan batu batu belah itu ke atas truk, sedangkan di atas bukit itu ada eksavator pemecah batu yang beroperasi, kemudian salah satu batu itu jatuh menimpa Muslimin," kata salah satu pekerja, Sukarni. Runtuhan batu dari bukit setinggi 50 meter tersebut langsung menimpa kaki kanan korban hingga mengalami patah. Selain itu, kepala korban juga pecah setelah terjatuh di tumpukan batu. Puluhan pekerja yang ada di sekitar lokasi langsung berusaha mendekat dan memberikan pertolongan, sementara itu operator eksavator, Tohir (40) melarikan diri ke kantor polisi untuk menghindari amuk massa. Warga yang merasa geram dengan ulah operator alat berat itu kemudian meluapkan amarah mereka dengan membakar sepeda motor pelaku yang ada di sekitar lokasi kejadian. Tim Basarnas dan Brigade Penolong Pramuka 1.303 yang datang ke lokasi langsung melakukan evakuasi dan membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Dr Soedomo Trenggalek untuk dilakukan otopsi. Sukarni menjelaskan, seharusnya pada saat para pekerja sedang menaikkan batu ke atas truk, alat berat yang ada diatas bukit tidak boleh beroperasi. "Sebetulnya dia (operator) sudah diingatkan oleh mandor untuk tidak beroperasi di sekitar situ dan mengalihkan pekerjaan ke bagian utara, namun dia tidak mengindahkan," tuturnya. Sementara itu Kepala Desa Jati, Suyitno menjelaskan tambang batu tersebut telah beroperasi lebih dari 20 tahun, namun selama ini belum pernah terjadi kecelakaan kerja seperti yang dialami oleh Muslimin. "Asalkan sistem kerjanya bergantian, yaitu ketika alat berat beroperasi, pekerja berhenti dan sebaliknya kami rasa masih aman. Di lokasi itu ada lebih dari 50 pekerja, yang terbagi mejadi beberapa kelompok," ujarnya. Menurutnya, pascakejadian tersebut kini operasional kawasan pertambangaan batu dihentikan untuk sementara waktu hingga ada petunjuk dari pihak terkait. "Area tambang ini skalanya kecil sehingga standar keselamatan kerja yang diterapkan juga masih jauh dari standar yang ada," ucapnya. Disisi lain, Tohir, petugas operator eksavator pemecah batu tersebut kini telah diamankan polisi dan dibawa ke Polres Trenggalek untuk menjalani penyidikan.(*)
Tragis, Penambang Batu Tewas Tertimpa Batu
Jumat, 22 Maret 2013 17:55 WIB