Malang (Antara Jatim) - Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama tahun 2012 mampu surplus padi sekitar 69 ribu ton atau naik sebanyak 2.000 ton jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid, Sabtu, mengatakan realisasi produksi padi secara keseluruhan mencapai 480 ribu ton pada tahun 2012. "Kalau kita kalkulasikan dengan kebutuhan pangan warga di Kabupaten Malang, maka masih ada surplus sekitar 69 ribu ton. Realisasi produksi tahun ini diharapkan bisa naik minimal tiga persen," ucapnya. Ia mengemukakan produktivitas lahan padi saat ini mencapai 6,8 ton per hektare atau naik sekitar 0,1-0,2 persen. Padahal, hasil uji coba di demfarm milik Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan maupun di lahan yang diawasi Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), produktivitas padi cukup tinggi hingga mencapai 10 ton per hektare. Rendahnya produktivitas hasil panen padi petani tersebut menandakan adanya pola budi daya padi yang masih bermasalah, karena petani juga mendapatkan bantuan benih dan pupuk bersubsidi dari pemerintah. Oleh karena itu, pihaknya berharap petani bisa mengadopsi proses budi daya padi yang dikembangkan di denfarm dan SLPPT agar produktivitas dan hasil panennya lebih tinggi. Menurut dia, pola budi daya yang dikembangkan denfarm maupun SLPTT tersebut sangat terbuka lebar dan memungkinkan karena denfarm sudah menyebar di 24 lokasi dan SLPTT di 150 lokasi. Masing-masing lokasi mampu menjangkau lahan seluas du hektare. Hanya saja, kata Nasri, hambatannya terletak pada lahan milik petani yang tidak terlalu luas karena rata-rata hanya mencapai 0,3 hektare. "Harapan kami ya hanya pada petani yang memiliki luas lahan minimal dua hektare ini," tandasnya. Luas lahan pertanian padi di Kabupaten Malang seluas 59.423 hektare. Namun, areal lahan pertanian tersebut tidak seluruhnya dilintasi oleh irigasi teknis, sebab masih ada sebagian lahan yang hanya bisa ditanami satu tahun sekali atau sawah tadah hujan. "Kami berharap dalam waktu dekat ini segera mendapatkan alokasi anggaran untuk proyek irigasi agar bisa menjangkau seluruh wilayah persawahan di daerah ini, sehingga bisa tanam dua kali dalam setahun," ujarnya. (*)
Berita Terkait
OGC bagikan dividen Natal perdana setahun usai akuisisi Eastlakes
27 Desember 2025 18:30
