Kediri (Antarajatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengirimkan contoh makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan jamaah pengajian di Desa Badas, ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. "Kami sudah ambil sampel makanan dan mengirimkannya ke BBLK Surabaya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Adi Laksono di Kediri, Senin. Pihaknya belum mengetahui pasti penyebab keracunan massal yang menimpa para jamaah pengajian tersebut. Ia juga tidak ingin menduga-duga mengenai hal itu akan tetapi menunggu kepastian dari hasil penelitian laboratorium. Lebih dari 18 ibu yang tergabung dalam jamaah pengajian di desa itu mengalami mual dan muntah. Diduga, mereka mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang diberikan tuan rumah dalam acara itu. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare, Kabupaten Kediri untuk diobati. Mereka mengalami dehidrasi karena terlalu banyak mengeluarkan cairan. Beberapa di antaranya mengalami dehidrasi yang cukup parah sehingga langsung ditangani dengan diberikan cairan infus. Selain mual dan muntah, para ibu itu juga diare. Mereka buang air besar hingga empat kali dalam waktu semalam, pascakegiatan yang berlangsung pada Minggu (3/3) siang itu. (*)
Berita Terkait
Pemkab Sumenep larang pejabat gunakan kendaraan dinas saat tahun baru
27 Desember 2025 06:41
Dewan Pengupahan dan Serikat Pekerja Situbondo tolak penetapan UMK
26 Desember 2025 04:12
Khofifah berharap SMANOR Jatim cetak lebih banyak atlet berkelas dunia
17 Desember 2025 19:09
BNNK Tuban tes urine sopir angkutan jelang Nataru
17 Desember 2025 15:50
KPK geledah rumah dinas Plt Gubernur Riau Sofyan Franyata Hariyanto
15 Desember 2025 15:01
Pemprov Jatim dorong mutu guru lewat Gempita Awards
14 Desember 2025 19:15
Tujuh sekolah di Magetan raih Adiwiyata Mandiri dan Nasional 2025
11 Desember 2025 22:29
Pemkab Situbondo tingkatkan kapasitas Tagana untuk kesiapan hadapi bencana
11 Desember 2025 20:00
