Jakarta (Antara) - TNI Angkatan Darat memilih untuk membeli helikopter serbu jenis Black Hawk daripada Apache dari Amerika Serikat, lantaran persoalan selisih harga. "Kami masih mengkaji terus. Black Hawk menjadi pilihan bagus," kata KSAD usai penandatanganan MoU (nota kesepahaman bersama) antara Mabes TNI AD, PT Pertamina Persero dan PT BRI Persero Tbk di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin. Menurut dia bahwa pada awal kunjungan ke pabrik helikopter di Amerika Serikat, harga Apache sebenarnya masih standar. Ia tidak menyebut selisih harga yang jelas Pramono tampak kecewa ketika menjelang persetujuan pembelian harganya meningkat. "Pas datang harga sesuai, pasti deal harga naik. Siapa yang menaikkan? Saya tidak tahu," kata Pramono. Terkait pengadaan tank tempur utama Leopard, Pramono mengatakan tinggal penyelesaian pembayaran. "Leopard pada tahap penyelesaian di Kementerian Pertahanan," ujarnya. (*)
Berita Terkait
TNI AL kerahkan alutsista cari korban kapal tenggelam di Labuan Bajo
30 Desember 2025 06:24
Polres Jember selidiki penyebab empat orang meninggal usai pesta miras
30 Desember 2025 06:15
Soal pengibaran bendera GAM, Panglima TNI: Saya akan tindak tegas
29 Desember 2025 14:24
Kepala Basarnas pantau arus penyeberangan lintas Jawa-Bali
29 Desember 2025 14:11
KSAD Maruli ungkap adanya sabotase atas jembatan bailey
29 Desember 2025 13:13
TNI tambah 15 batalyon percepat bangun jembatan dan hunian di Sumatera
29 Desember 2025 12:11
TNI: Pembubaran aksi massa di Lhokseumawe persuasif dan sesuai hukum
27 Desember 2025 11:53
TNI bantah video bantuan ke Sumatera berupa kardus kosong
23 Desember 2025 14:36
