BPPKB Bentuk 3.800 P3EL Dasa Wisma Mandiri
Jumat, 15 Februari 2013 20:35 WIB
Surabaya - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur membentuk 3.800 Pos Perempuan Pengembang Ekonomi Lokal (P3EL) Dasa Wisma Mandiri di 38 kabupaten/kota di Jatim.
"Sampai akhir 2013, kami harapkan sudah terbentuk semua. Rinciannya, setiap kabupaten/kota ada 100 P3EL," kata Kepala BPPKB Jatim Sukesi kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan P3EL Dasa Wisma Mandiri dibentuk atas dasar kesetaraan perempuan dalam melakukan aktivitas usaha riil. Kekuatannya didasarkan pada perempuan pengembang ekonomi lokal yang tergabung dalam kelompok-kelompok dasa wisma produktif.
Di samping itu, untuk memperkokoh eksistensi dengan memperkuat jejaring kemitraan usaha perempuan produktif agar dapat mencapai target MDG's, yakni semakin berkurangnya angka kemiskinan dan mendorong adanya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Sebagai perwujudan target tersebut, BPPKB akan melakukan sosialisasi P3EL Dasa Wisma Mandiri pada 18-19 Februari 2013 yang diikuti pejabat satuan perangkat kerja daerah, sepertI Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan TP PKK tingkat I se-Jatim.
"Dalam sosialisasi itu dikenalkan tahapan mulai dari revitalisasi kelompok Dasa Wisma, membentuk 38 gugus tugas, pembentukan dan pencanangan 3.800 pos secara serentak di Jatim hingga pengkaderan 38.000 pelaku usaha perempuan berbasis dasa wisma. Nantinya, satu pos diisi 10 perempuan pelaku usaha," katanya.
Sosialisasi, lanjut dia, juga menjadi ajang dialog bagi pemangku kepentingan untuk tukar pendapat, tukar pengalaman dan saling belajar SKPD sesuai dengan tahapan pelaksanaan. Selain itu, sosialisasi sebagai kesempatan memperkuat kerja sama antarpemangku kepentingan dalam membangun kapasitas perempuan dengan basis kelompok dasa wisma.
Pihaknya juga bekerja sama dengan lima perguruan tinggi negeri di Jatim, yakni ITS Surabaya, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, dan Universitas Negeri Jember.
Sementara itu, Konsultan Program Murna Inrianto mengatakan untuk menjalankan program secara mandiri, BPPKB melakukan upaya fasilitasi dalam bentuk bisnis "stimulan networking" yang akan mempermudah akses pemodalan dalam bentuk aset usaha, eskpose produk unggulan per masing-masing kabupaten/kota, Bakorwil, dan provinsi.
"Harapannya bisa sampai nasional, klinik bisnis, jaringan media, dukungan stimulan legalitas dan perizinan dari para pemangku kepentingan," katanya.
Di tahun pertama, gerakan P3EL Dasa Wisma Mandiri, BPPKB melakukan monitoring dan evaluasi dalam bentuk kompetisi yang indikatornya tercipta kelompok pengusaha perempuan kreatif yang mandiri dengan menganugeragkan P3EL "award". (*)