Pamekasan - Ribuan warga Pamekasan, Madura, Sabtu berunjuk rasa ke kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat, menolak hasil pelaksanaan pilkada dan menuntut Bawaslu memecat semua anggota Panwaslu. Pengunjuk rasa ini dari berbagai kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Mereka datang ke kantor Panwaslu dengan mengendarai berbagai jenis kendaraan bermotor, seperti mobil pribadi, truk dan sepeda motor. "Hasil Pilkada Pamekasan perlu ditolak, karena faktanya terjadi praktik penyimpangan yang dilakukan oleh pasangan calon bupati Achmad Syafii-Kholil Asy'ari (Asri), yakni berupa politik uang," kata korlap aksi Zainal Abidin. Massa memulai aksinya dari monumen Arek Lancor, dan selanjutnya mereka bergerak menuju kantor Panwaslu di Jalan Trunojoyo Pamekasan. Mereka selanjutnya bergabung dengan aliansi masyarakat pejuang rakyat (Ampera) yang sejak, Jumat (1/2) berunjuk rasa ke kantor Panwaslu dengan tuntutan yang sama. Unjuk rasa menolak hasil pilkada Pamekasan oleh ribuan warga pendukung pasangan calon KH Kholilurrahman-Masduki (Kompak) ini, mulai sekitar pukul 11.00 WIB, dan hingga pukul 11.25 WIB masih berlangsung. Selain menolak hasil Pilkada Pamekasan, massa dari 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan ini juga mendesak agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta memecat semua anggota Panwaslu, karena dinilai tidak netral. Massa pengunjuk rasa ini menilai, semua anggota Panwaslu Pamekasan memihak pada pasangan Asri, sehingga berbagai jenis pelanggaran yang dilakukan oleh tim Asri diupayakan untuk untuk disembunyikan. "Salah satu persoalan yang sangat jelas keberpihakan Panwaslu adalah pada kasus politik uang di Kecamatan Batumarmar," teriak Zainal Abidin. Sementera polisi dari jajaran Polres Pamekasan menerjunkan sedikitnya enam peleton pasukan guna mengamankan unjuk warga di kantor Panwaslu Pamekasan itu.(*)
Ribuan Warga Tolak Hasil Pilkada Pamekasan
Sabtu, 2 Februari 2013 12:13 WIB