Tabanan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, menjadikan imbauan Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, atas tewasnya dua siswa SMA di daerah itu saat berwisata ke Danau Beratan, Bedugul, sebagai bahan evaluasi menyeluruh pengelolaan objek wisata. "Setidaknya imbauan Disdik Tuban itu akan kami gunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan perpanjangan kontrak kerja sama dengan investor yang mengelola objek wisata Bedugul," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tabanan, I Wayan Adnyana, Selasa. Terkait tewasnya dua siswa SMA Negeri 1 Plumpang, Kabupaten Tuban, akibat tenggelam saat dermaga kayu di Danau Beratan patah dan ambruk, Sabtu (5/1) petang, Disdik setempat mengeluarkan imbauan agar siswa sekolah dasar hingga menengah di daerah itu tidak melakukan perjalanan wisata ke Bali. Wayan Adnyana menilai imbauan itu sah-sah saja dalam menyikapi tragedi tewasnya Muhammad Slamet (17) dan Sri Utami (17) akibat kelalaian pihak pengelola objek wisata Bedugul. "Justru imbauan itu masukan buat kami agar kejadian serupa tidak terulang pada masa-masa mendatang. Sebisa mungkin pengelola objek wisata harus menjamin keamanan wisatawan," katanya. Meskipun demikian, dia merasa yakin bahwa imbauan Disdik Tuban itu tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Bedugul, apalagi kasus tewasnya dua siswa itu kini telah ditangani pihak Kepolisian Resor Tabanan. Bahkan, I Wayan Purnayasa, selaku pengelola objek wisata Bedugul telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu. (*)
Imbauan Disdik Tuban Jadi Bahan Evaluasi Wisata Tabanan
Selasa, 15 Januari 2013 19:10 WIB