Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tak pernah berhenti menggagas program-program inovatif kendati kerap memperoleh penghargaan dari pemerintah pusat, dan inovasinya mampu membawa perubahan positif, mulai pelayanan publik, pariwisata, investasi hingga perekonomian yang terus tumbuh pesat.
Untuk memperoleh inspirasi baru di sektor pariwisata, selama dua hari Jumat hingga Sabtu (14-15 Februari 2020), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengajak seluruh camat dan pimpinan OPD setempat ke objek wisata Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.
"Objek wisata Jatiluwih ini telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD), karena mempunyai keunikan dan ciri khas pada sistem pertaniannya," ujar Bupati Anas.
Di tempat ini (wisata Jatiluwih) sangat menarik, katanya, dalam membuat destinasi wisata yang pertama tidak harus mengubah alam, tidak harus melakukan pelebaran jalan, serta tidak mesti memasang lampu penerangan jalan, sehingga alamnya kelihatan.
"Wisata Jatiluwih sangat luar biasa menurut saya, salah satunya kesadaran masyarakat dari bawah menanam padinya secara bersamaan, jadi kelihatan indah. Tidak hanya indah, namun juga menyehatkan, karena ketika kita jalan memperoleh oksigen yang cukup," kata Azwar Anas.
Menurut Anas, di Banyuwangi juga mempunyai alam yang cukup untuk membuat tujuan wisata seperti di Jatiluwih, keindahan alam dengan sawah terasering.
"Seperti di Songgon, Sempu, Jambewangi, Licin dan sejumlah tempat lainnya. Oleh karena itu, kami juga akan meminta BUMDes dan kelompok-kelompok tani berkunjung ke sini agar menginspirasi mereka bahwa alam kita di Banyuwangi cukup menjadi tujuan wisata dengan sawah terasering, tinggal menata kebersihan dan lainnya," tuturnya. (*)