Bojonegoro Akan Kerahkan 4.000 PNS Tangani Banjir
Kamis, 3 Januari 2013 16:04 WIB
Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro berencana mengerahkan sekitar 4.000 pegawai negeri sipil (PNS) di jajarannya dalam menangani banjir luapan Bengawan Solo, juga anak sungainya, dengan memperhitungkan kalau banjir masuk siaga III (kritis).
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Machmuddin, Kamis, mengatakan pengerahan sekitar 4.000 PNS jajaran pemkab dalam menangani banjir itu, sesuai intruksi Bupati Bojonegoro Suyoto kepada tim penanggulangan bencana banjir di wilayahnya.
Hanya saja, lanjutnya, pengerahan sebanyak 4.000 PNS itu, dilakukan kalau ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota mencapai 15,00 meter lebih (siaga III-kritis).
"Penempatan PNS yang bertugas menangani banjir akan disebar ditempatkan di titik-titik tertentu, dengan tugas melayani korban banjir," paparnya, mengungkapkan.
Tugas PNS itu, jelasnya, memberikan informasi kepada masyarakat secara cepat mengenai kondisi banjir yang sedang terjadi, baik menyangkut kemungkinan perkembangan banjir, juga yang lainnya.
Informasi banjir yang harus juga diketahui masyarakat, menurut dia, di antaranya penyebab meluapnya Bengawan Solo yang terjadi saat ini, akibat tingginya curah hujan yang mencapai 133 mm/jam, sehingga palung Bengawan Solo tidak mampu menampung air hujan.
"Tugas PNS yang ditempatkan menangani banjir, termasuk menyiapkan berbagai kebutuhan mulai sembako, juga obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat," katanya, menegaskan.
Ia menjelaskan PNS yang akan ditempatkan menangani korban banjir Bengawan Solo, juga banjir dari anak sungainya itu, akan diambilkan personel PNS bagian administrasi baik yang ada di pemkab maupun di wilayah kecamatan.
"PNS yang ditempatkan itu, bukan termasuk PNS dari medis yang ada di rumah sakit dan puskemas, juga guru," ujarnya, menambahkan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemkab melakukan kesiapsiagaan menghadapi banjir dengan mempersiapkan PNS ini, karena memperhitungkan kemungkinan kejadian banjir besar bisa melanda wilayah setempat, sebagaimana banjir luapan Bengawan Solo lima tahun lalu.(*)