UPT Bengawan Solo Berlakukan Siaga Banjir
Rabu, 2 Januari 2013 15:28 WIB
Bojonegoro - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu, mulai memberlakukan siaga banjir menghadapi meluapnya Bengawan Solo di daerah hilir Jatim.
"Semua daerah hilir Bengawan Solo di Jatim, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, sudah masuk siaga banjir Bengawan Solo," ungkap Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Djaja Difitri.
Ia menyebutkan di Bojonegoro, ketingian air Bengawan Solo pada papan duga mencapai 13,06 meter (siaga I), Rabu pukul 12.00 WIB.
"Air di Bojonegoro masih terus merangkak naik, sebab di daerah hulu, termasuk di Ngawi, ketinggian air terus bertambah," katanya, menjelaskan.
Di daerah hulu, lanjutnya, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro masih dibawah siaga banjir, tapi ketinggian airnya terus meningkat hingga mencapai 25.95 meter pukul 12.00 WIB.
"Air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi juga terus merangkak naik, sejak tadi pagi, tapi kami tidak menerima laporan Bengawan Solo di Jateng terjadi banjir," paparnya.
Pada waktu bersamaan juga pukul 12.00 WIB, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Babat 6,50 meter (siaga I), Pelangwot/Laren 4,50 meter (siaga II), Karanggeneng 3,00 meter (siaga I), semuanya di Lamongan dan di Kuro, Gresik 1.00 meter (siaga I).
"Semua kabupaten yang dilalui Bengawan Solo harus meningkatkan kewaspadaan, sebab kecenderungannya air Bengawan Solo masih terus bertambah," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menambahkan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto menyatakan pihaknya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan, mulai tenda pengungsian, dapur umum, juga yang lainnya dalam menghadapi meluapnya Bengawan Solo.
"Persiapan menghadapi banjir sudah berjalan sejak awal, termasuk memberikan pelatihan SAR masyarakat kepada warga yang daerahnya biasa menjadi langganan banjir," katanya, menjelaskan.
Sementara itu, banjir bandang juga melanda di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, SUmberrejo, Kepohbaru dan Baureno, akibat meluapnya Kali Mengkuris dan Semarmendem, yang merupakan anak sungai Bengawan Solo, sehari lalu.
BPBD menerima laporan, banjir bandang yang terjadi itu menerjang ratusan hektare tanaman padi yang rata-rata berusia dua pekan, selain juga merendam jalan poros kecamatan di wilayah setempat, dan mengakibatkan jebolnya tanggul di sejumlah lokasi.(*)