Kue putu adalah jenis jajanan sederhana yang terbuat dari tepung beras tapi enak, apalagi dimakan dalam kondisi hangat…hemmmm…kebayang gurihnya. Makanan tradisional khas Indonesia yang berisi gula jawa dan parutan kelapa dengan bahan dasar tepung beras butiran kasar ini sudah ada sejak lama. Pada umumnya kue yang berwarna putih dan hijau pandan ini dimasak dengan cara dikukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan. Sementara kue putu Banyuwangi, memiliki nama sama tapi bentuk berbeda, tetapi rasanya sama dengan kue putu tradisional Indonesia pada umumnya. Di Surabaya, seringkali kue “sodok”, karena cara mengeluarkan kue yang sudah matang dari bambu itu dengan cara disodok, itu dijual pada sore hingga malam hari. Biasanya pedagang menjajakan kue itu dengan cara dipikul atau naik sepeda. Suara khas uap yang keluar dari alat suitan ini sekaligus menjadi alat promosi untuk mengundang pembeli. Namun, kue putu Banyuwangi dijual pada pagi hari, bahkan sebelum matahari terbit, pembeli sudah antre. Putu Banyuwangi yang berwarna putih itu berbentuk agak bundar karena dicetak dengan menggunakan batok kelapa atau mangkok “cucing”. Menurut Richati, salah seorang pedagang putu yang sudah sepuluh tahun lebih menekuni profesinya itu, untuk mendapatkan hasil kue yang enak dan empuk, maka bahan baku putu harus dari beras yang sudah direndam dan dihaluskan dengan cara ditumbuk atau diselep agar timbul butiran kasar. "Tidak bisa menggunakan tepung beras yang sudah jadi atau beli ditoko, karena tidak ada butiran kasarnya, sehingga tidak bisa dicetak," tuturnya. Cara memasak kue cukup mudah, yakni masukkan tepung beras yang sudah diselep itu dalam wadah, tuangi air hangat yang sudah dicampur dengan sedikit garam sambil diaduk dengan tangan hingga tepung menjadi butiran kasar. Masukkan adonan dalam cetakan tapi tidak perlu ditekan dan isi gula merah dan tutup lagi dengan tepung ratakan permukaannya. Saat membalikkan cetakan yang berisi adonan ke atas loyang datar, jangan lupa beri alas daun pisang muda, kemudian angkat cetakannya. Kukus kue dengan api besar sekitar 10 menit, angkat, pidahkan ke wadah datar, sajikan selagi panas dengan taburan parutan kelapa muda. Jajanan sederhana di Kota Banyuwangi ini masih sangat murah, karena setiap sepuluh buah hanya Rp2.500. "Murah sekali dan enak," ucap Hj, Mufidah yang siap memesan lima bungkus untuk hidangan tamunya dari luar kota. (*)
Berita Terkait
Antara Natal, tahun baru, dan kebersamaan di saat sulit
25 Desember 2025 15:14
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
