Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) merupakan momentum strategis untuk meningkatkan daya beli masyarakat pada akhir tahun 2025.
“Harbolnas menjadi salah satu strategi yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal 4. Oleh karena itu, Harbolnas tidak hanya dipandang sebagai perayaan belanja, tetapi juga sebagai momentum strategis untuk menjadi stimulus peningkatan daya beli masyarakat menjelang akhir tahun,” kata Mendag, di Jakarta, Kamis.
Mendag mengatakan, Harbolnas tahun ini akan diselenggarakan dalam satu pekan, yakni pada tanggal 10-16 Desember, dengan puncaknya pada Jumat (12/12).
Ajang ini pun, katanya lagi, merupakan upaya bersama dalam mendukung perkembangan ekosistem perdagangan melalui sistem elektronik Indonesia, dengan memberikan ruang bagi produk dan pelaku usaha dalam negeri.
Mendag menyampaikan, Harbolnas diharapkan mampu terus menyumbang peningkatan nilai transaksi, yang selalu ditunjukkan dari tahun ke tahun.
“Total penjualan selama Harbolnas 2024 mencapai Rp31,2 triliun, meningkat 22 persen dibandingkan Harbolnas tahun 2023 yang mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp25,7 triliun. Kontribusi transaksi produk lokal sebesar Rp16,1 triliun atau 52 persen dari total nilai transaksi Harbolnas,” kata Mendag.
“Harbolnas tahun ini (ditargetkan) peningkatan transaksi sebesar 5-10 persen atau sebesar Rp33-34 triliun, meningkat sebesar 10 persen dibandingkan capaian tahun 2024 yaitu sebesar Rp31,2 triliun,” ujarnya menambahkan.
Untuk mencapai target tersebut, Mendag Busan menilai sinergi antara pemerintah, industri dan pelaku usaha sangat dibutuhkan.
Ia menyampaikan, kolaborasi ini juga ditunjukkan melalui rangkaian kegiatan Road to Harbolnas dalam bentuk pelatihan 500 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Kami mengharapkan momentum Harbolnas ini dapat dimanfaatkan sebagai langkah strategis untuk memperkuat branding produk lokal, memberikan tempat yang lebih besar bagi produk lokal dan yang paling penting membangun keberdayaan masyarakat terhadap produk Indonesia,” kata Mendag.
