Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperluas akses listrik bagi masyarakat kurang mampu melalui program Instalasi Rumah (IR) dan Sambungan Rumah (SR) sebagai upaya memastikan seluruh rumah tangga menikmati layanan kelistrikan yang layak.
“Meski rasio elektrifikasi Jawa Timur sudah mencapai 99,6 persen, masih ada warga yang belum menikmati aliran listrik. Ini menjadi perhatian pemerintah,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Aris Mukiyono, dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Aris menegaskan bahwa listrik bukan sekadar fasilitas teknis, melainkan fondasi penting dalam kehidupan modern.
Kehadiran listrik, lanjut dia, memberikan ruang bagi masyarakat untuk belajar, bekerja, mengakses informasi, serta meningkatkan kualitas hidup.
“Ini juga menjadi arahan Ibu Gubernur agar warga yang membutuhkan mendapat bantuan sambungan listrik,” ujarnya.
Dalam program IR-SR yang disosialisasikan di Kabupaten Kediri itu Aris menyebut rasio elektrifikasi di wilayah tersebut telah mencapai 99,99 persen. Meskipun jumlah rumah tangga yang belum mendapatkan aliran listrik sangat kecil, namun tetap menjadi tanggung jawab pemerintah.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri, Sony Subroto Mahery, menegaskan listrik merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas masyarakat.
Sony mengakui masih terdapat warga yang belum mampu memasang listrik secara mandiri akibat keterbatasan biaya, sehingga mereka terpaksa menumpang listrik ke tetangga yang berpotensi menimbulkan korsleting maupun kebakaran.
Pada 2025, Kabupaten Kediri mendapatkan alokasi sambungan listrik gratis bagi rumah tangga tidak mampu yang dilaksanakan secara bertahap.
Tahap pertama diberikan kepada 725 kepala keluarga, dan tahap kedua mencakup 517 kepala keluarga. Seluruh pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur.
Sony menegaskan, program IR-SR bukan sekadar soal pemasangan kabel atau meteran listrik, tetapi membawa harapan baru bagi masyarakat.
Ia berharap penerima manfaat dapat menggunakan listrik secara bijak dan produktif.
