Penutupan "Doorlats" Bengawan Solo Tanggung Jawab Warga
Selasa, 11 Desember 2012 14:10 WIB
Bojonegoro - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto mengatakan penutupan "doorlats" atau pintu lintas pemukiman warga yang dibuat dengan menjebol tanggul Bengawan Solo, menjadi tanggung jawab warga.
"Warga berkewajiban menutup doorlats dengan kayu penutup, sekaligus menimbun dengan karung yang diisi pasir atau tanah kalau sewaktu-waktu Bengawan Solo meluap dengan skala besar," katanya, Selasa.
Ia menjelaskan pihaknya akan menyerahkan penutup doorlats berupa kayu jati kepada 61 warga di Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan K.H. Mansyur di Kecamatan Kota, yang depan rumahnya terdapat "doorlats".
Kayu penutup yang diserahkan itu, lanjutnya, panjangnya bervariasi berkisar 0,50 -5 meter, menyesuaikan dengan lebar "doorlats" yang ada di depan rumah warga.
"Kayu penutup "doorlats" yang diserahkan mencapai 41 meter kubik. Warga berkewajiban menyimpan dan harus mengganti kalau hilang," katanya, menegaskan.
Penyerahan penutup "doorlats" itu, katanya, akan dilakukan bersama dengan jajaran Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, yang memberikan bantuan penutup "doorlats".
Selain itu, katanya, juga disaksikan pihak terkait lainnya, termasuk jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Muspika Kecamatan Kota dan kepala desa setempat yang lokasinya terdapat "doorlats".
Menurut dia warga yang menerima penutup "doorlats" itu, hanya warga yang rumahnya di dalam tanggul Bengawan Solo, yang sudah diperbaiki dan diberi tempat untuk menempatkan penutup "doorlats" oleh Balai Besar Bengawan Solo di Solo, beberapa waktu lalu.
Meski demikian, katanya, warga yang juga di depan rumahnya terdapat "doorlats" di lokasi lainnya, seperti di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, tetap berkewajiban menutup "doorlats", kalau sewaktu-waktu terjadi banjir luapan Bengawan Solo.(*)