Bojonegoro - Posisi ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, di wilayah Bojonegoro, Sabtu, aman di bawah siaga banjir. "Namun, kewaspadaan menghadapi kemungkinan terjadi luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu tetap diperlukan, dengan mempersiapkan berbagai kebutuhan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto. Ia mengatakan posisi ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya jauh di bawah siaga banjir, termasuk sejumlah anak sungainya yang berpotensi menimbulkan banjir bandang. debitnya kecil. "Tidak ada laporan dari daerah hulu Bengawan Solo di wilayah Jawa Tengah yang menyebutkan terjadi banjir," ujarnya. Meski demikian, pihaknya mulai mempersiapkan berbagai kebutuhan, mulai peralatan pemantauan ketinggian air Bengawan Solo "CCTV" yang lokasinya di Utara Pasar Kota, juga kebutuhan kayu dan pasir penutup "doorlats" atau pintu lintas menuju rumah penduduk. "Mengenai penutup 'doorlatas' akan kami koordinasikan dengan Balai Besar Bengawan Solo di Solo, yang memiliki wilayah Bengawan Solo," katanya. Yang jelas, menurut dia, kalau penutup "doorlats" belum tersedia, luapan Bengawan Solo akan masuk ke kota kalau sewaktu-waktu terjadi luapan banjir Bengawan Solo dengan skala besar. Ia juga menjelaskan persiapan lainnya yang sudah dilakukan yaitu memberikan pelatihan SAR masyarakat kepada 80 warga di daerah genangan banjir Bengawan Solo. "Mereka kita instruksikan untuk bersiaga di desanya masing-masing memantau perkembangan kondisi banjir Bengawan Solo," jelasnya. Sesuai data di BPB setempat, Pemetaan BPBD setempat, wilayah yang rawan dilanda banjir luapan Bengawan Solo sebanyak 77 desa yang tersebar di Kecamatan Dander, Kota, Malo, Kanor, BaleKalitidu, Kapas dan Baureno. Sedangkan banjir bandang berpotensi melanda 59 desa yang tersebar di 15 kecamatan, di antaranya di Kecamatan Kepohbaru, Sukosewu, Dander, Temayang, Bubulan, Malo, Padangan, dan Kapas. Sementara itu, Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom menyatakan pihaknya sudah memetakan daerah rawan banjir di daerah hilir Bengawan Solo, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik. Ia menyebutkan pemetaan yang dilakukan, di antaranya menyangkut lokasi tanggul kritis di sepanjang daerah hilir, juga menyiapkan berbagai kebutuhan lainnya seperti karung plastik, batu kali, sebagai sarana pengendali banjir. "Persiapan menghadapi banjir Bengawan Solo dan anak sungainya terus kita lakukan dengan mengkoordinasikan dengan kabupaten yang daerahnya menjadi langganan banjir," katanya. (*)
Berita Terkait

Pemkab Bojonegoro Akan Lelang Proyek Jembatan
7 Agustus 2013 14:45

BPBD Bojonegoro Mulai Waspadai Bengawan Solo
19 Desember 2012 09:14

Penutupan "Doorlats" Bengawan Solo Tanggung Jawab Warga
11 Desember 2012 14:10

Pemkab Bojonegoro Berencana Bangun Jembatan Bengawan Solo
26 November 2012 20:19

PMI Bojonegoro Latih Warga Hadapi Banjir
26 November 2012 09:07

UPT Bengawan Solo Waspadai 15 Tanggul Kritis
23 November 2012 08:41

"Doorlats" Di Bojonegoro Belum Dilengkapi Penutup
22 November 2012 20:34

Debit Air Waduk Pacal Bojonegoro Bertambah
2 Oktober 2017 10:00