Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan skrining penyakit tuberkulosis atau TBC secara serentak di 25 kecamatan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di daerah itu.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan deteksi dini TBC digencarkan agar penanganan bisa lebih cepat dan penularan bisa ditekan.
"Deteksi dini TBC ini akan semakin cepat ditangani dan penularan semakin ditekan," katanya saat meninjau pelaksanaan skrining di Puskesmas Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Rabu.
Bupati Ipuk berharap agar masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.
"Menjaga gizi, pola hidup sehat, mengurangi kebiasaan merokok, serta masalah sanitasi ini harus menjadi perhatian bersama," katanya.
Penanganan penyakit TBC ini, menurut Ipuk, telah menjadi salah satu perhatian utama pemerintah daerah setempat di bidang kesehatan.
Dan bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional (12 November), katanya, Pemkab Banyuwangi secara khusus juga memberikan bantuan sembako kepada para pasien TBC dari keluarga prasejahtera.
Bantuan sembako itu merupakan bagian dari program Belanja Cantik 11 November (11/11) yang rutin digelar pemkab dengan mengajak seluruh ASN dan lintas instansi dan organisasi masyarakat untuk berbelanja di warung rakyat terdekat untuk diberikan kepada keluarga prasejahtera.
"Khusus bulan November, bantuan disalurkan selain kepada anak stunting dan keluarga prasejahtera, juga kami berikan kepada pasien TBC dan pasien yang membutuhkan," kata Ipuk.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan penanganan masalah sanitasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan pentingnya pencegahan TBC pada anggota keluarga juga masalah sirkulasi udara di dalam rumah.
"Ada beberapa rumah yang sirkulasinya tidak baik, kami bantu genteng kaca agar ada sinar matahari yang masuk. Kami edukasi juga di lingkungan mereka, agar anggota keluarga tidak tertular," katanya.
Amir menyampaikan dalam kegiatan itu melibatkan 11.684 kader posyandu untuk secara aktif mencari dan mendeteksi kasus TBC melalui program active case finding di seluruh wilayah.
"Sampai saat ini belum ada kasus kematian akibat TBC, kami fokus pada pencegahan, memastikan rumah sehat dengan cahaya Matahari, sirkulasi udara baik dan pengobatan teratur," ujarnya.
