Damaskus (ANTARA/Xinhua-OANA) - Sedikitnya 25 pria bersenjata tewas, Senin (3/12), saat satu mobil yang dipasangi peledak di Tadamun --pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus-- meledak, kata media setempat. Kantor berita resmi Suriah melaporkan terlalu banyak pria bersenjata tewas dalam ledakan bom mobil di Tadamun itu, saat mereka berusaha mengisi mobil tersebut dengan peledak, sementara jaringan Top News menyebutkan jumlah pria bersenjata yang tewas adalah 25. Satu lagi bom mobil meledak pada Senin pagi di Provinsi Aleppo, Suriah utara, dan merenggut korban cedera, kata media setempat. Sementara itu, beberapa sumber mengatakan ledakan di Aleppo terjadi di dekat satu pos pemeriksaan militer di dekat bandar udara Al-Nairab, dan membuat sejumlah orang cedera, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa pagi. Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan operasi militer telah dilanjutkan terhadap pelaku teror Jabhat An-Nura --yang memiliki kaitan dengan Al Qaida-- di kota kecil dan desa di pinggiran Damaskus. Beberapa "pelaku teror" telah tewas di Daraya, pinggiran Damaskus, dan tiga mobil yang dilengkapi senapan mesin telah rusak di Maraba, kata SANA. Secara terpisah, satu sumber di Kementerian Kelistrikan telah menyatakan terjadi peningkatan jam pemadaman di Damaskus selatan dan beberapa bagian pinggirannya akibat kerusakan pada salah satu saluran tegangan tinggi yang memasok daerah tersebut oleh ulah kelompok teror. Ia menambahkan bagian pemeliharaan saat ini sedang berusaha memperbaiki kerusakan. Pada Senin, pasukan pemerintah Suriah membom posisi gerilyawan di Kota perbatasan Ras Al-Ain, sehingga menewaskan sedikitnya 12 orang, dan membuat Turki mengerahkan jet tempur di sepanjang perbatasannya, kata beberapa pegiat oposisi Suriah. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan kondisi saat ini di Suriah takkan menguntungkan semua pihak. Salehi mengeluarkan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Wakil Ketua Komite Koordinasi Nasional Suriah mengenai kelompok oposisi Haytham Manna pada Senin. Salehi, yang menyoroti upaya Iran di tingkat regional dan internasional bagi pemulihan kedamaian di Suriah, mengatakan tak ada pihak yang akan menjadi pemenang dalam kondisi semacam itu. Campur tangan asing di Suriah dengan kecenderungan agama dan politik yang berbeda melayani kepentingan orang yang beri'tikad buruk, kata Salehi. Krisis Suriah dapat diselesaikan melalui cara diplomatik dan politik, kata Salehi. Sedikitnya 40.000 orang telah tewas selama kerusuhan selama 20 bulan di Suriah. (*)
25 Tewas Dalam Ledakan Bom di Damaskus
Selasa, 4 Desember 2012 16:46 WIB