Bojonegoro - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, Mucharom menyatakan, bangunan Waduk Gondang, di Lamongan, masih aman, tidak terpengaruh berkurangnya air waduk.
"Air di Waduk Gondang Lamongan masih tersisa 2 juta meter kubik, sebagai pengaman bangunan waduk agar tidak mengalami kerusakan," katanya, Kamis.
Menurut dia, air yang masih tersisa di waduk itu, kalau dipaksakan dikeluarkan hingga habis, bisa merusak bangunan waduk, seperti tanggul, juga yang lainnya. Kosongnya air di waduk, bisa mengakibatkan bangunan waduk menjadi kering, hingga mengalami retak.
"Air yang ada di dalam waduk untuk menjaga bangunan di sekitarnya agar tetap basah," jelasnya.
Ia menjelaskan, Waduk Gondang, di Desa Gondang Lor dan Deket Agung, Kecamatan Sugio itu, pada musim hujan mampu menampung air hujan sekitar 26 juta meter kubik.
Pemanfaatannya, lanjutnya, Waduk Gondang yang memiliki daerah irigasi sawah baku seluas 10.588 hektare, pada kemarau ini, sempat mengairi tanaman padi di daerah irigasinya seluas 2.153 hektare, palawija 3.451 hektare dan mencukupi kebutuhan tambak 911 hektare.
"Baik tanaman padi maupun palawija di daerah irigasinya, semuanya sudah rampung panen, akhir Agustus lalu," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pintu pengeluaran di Waduk Gondang, ditutup pada 20 Agustus, selain memang air di dalam waduk yang masih tersisa tidak bisa mengalir secara gravitasi ke daerah irigasinya.
"Meskipun pintu pengeluaran dibuka, air yang masih tersisa tetap tidak bisa mengalir," jelasnya.
Masih di Lamongan, lanjutnya, Waduk Prijetan di Desa Kedungpring, Kecamatan Babat, yang mampu menampung air hujan 4 juta meter kubik, saat ini airnya hanya tersisa 91 ribu meter kubik dan diperkirakan dalam sebulan habis. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012