Bojonegoro - Kerugian kebakaran di Bojonegoro, Jawa Timur, hingga pertengahan September ini mencapai Rp1,7 miliar dalam 49 kejadian kebakaran, masih lebih rendah dibandingkan dengan kerugian kebakaran tahun lalu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto didampingi Kasi Kesiapsiagaan Soetardjo, Kamis mengatakan, penghitungan kerugian kebakaran itu meliputi kebakaran hunian, lembaga pendidikan, gudang, juga warung, sejak Januari hingga 13 September. Kejadian kebakaran tahun ini, lanjutnya, ada yang menimbulkan kerugian mencapai Rp100 juta yaitu kebakaran sebuah gudang yang berisi 10 ton tembakau kering di Desa Ngorogunung, Kecamatan Bubulan, pada Rabu (12/9). "Penyebab kebakaran, karena tembakau yang di dalam gudang panas kemudian menimbulkan api," ucapnya, memperkirakan. Lainnya, lanjut dia, kerugian kebakaran tiga lokal ruangan SMK Negeri 2 Bojonegoro yang juga menimbulkan kerugian mencapai Rp100 juta lebih. Ia menjelaskan, besarnya kerugian kebakaran tahun ini masih kalah dibandingkan kerugian kebakaran tahun lalu, yang mengakibatkan kerugian mencapai Rp29,4 miliar dalam 37 kejadian kebakaran, salah satunya terbakarnya Pasar Baureno, yang menimbulkan kerugian Rp20 miliar. "Kejadian kebakaran tahun ini terbanyak hunian, namun ada juga kebakaran ilalang," jelasnya. Menurut dia, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No.12 tahun 2011 tentang Pemberian Santunan atau Bantuan Bagi Korban Bencana, semua hunian yang mengalami bencana kebakaran mendapatkan bantuan. Besarnya bantuan, jelasnya, bervariasi mulai Rp2 juta/kepala keluarga (KK), hingga Rp750 ribu/KK dan Rp250 ribu/KK, bergantung tingkat kerusakannya. "Kalau rumahnya ludes terbakar atau roboh besarnya bantuan Rp2 juta/KK," paparnya. Ditanya faktor penyebab terjadinya kebakaran, ia mengungkapkan, sebagian besar kejadian kebakaran di wilayahnya karena faktor kelalaian manusia. Ia mencontohkan, kejadian kebakaran di SMK Negeri 2 karena sampah yang terbakar, tapi tidak dijaga petugas yang mengakibatkan api membakar lokal. "Kami tetap meminta masyarakat waspada dalam menghadapi bahaya kebakaran, apalagi saat ini masih musim kemarau," ucapnya, menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012