Bojonegoro - Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bojonegoro, Jatim, Soehadi Moelyono mengungkapkan, produksi minyak siap jual lapangan Banyuurip Blok Cepu, tetap 21 juta barel/hari pada 2012, belum berubah, masih dengan standar produksi tahun lalu.
"Produksi minyak siap jual Blok Cepu, tidak ada perubahan dibandingkan tahun lalu, tetap 21 juta barel. Ini berarti, rencana peningkatan produksi, dari 20 ribu barel per hari, menjadi 30 ribu barel per hari, belum masuk dalam perhitungan produksi minyak siap jual, " katanya, Senin.
Ia mengaku, sudah mendapatkan informasi lapangan sumur minyak Banyuurip, Blok Cepu, di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, yang sekarang ini produksinya berkisar 20 ribu barel/hari, akan ditingkatkan menjadi 30 ribu barel/hari. Hanya saja, belum diketahui, kapan dimulainya, peningkatan produksi lapangan sumur minyak Banyuurip, dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL itu.
"Kapan peningkatan produksi mulai berjalan, kami belum tahu, " ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, pemkab selama ini, hanya mendapatkan data produksi minyak siap jual dari BP Migas. Pemkab, tidak bisa melakukan pemantauan secara langsung jumlah produksi minyak yang dihasilkan dari lapangan Banyuurip Blok Cepu, juga lapangan sumur minyak lainnya.
"Kita tidak pernah memiliki petugas untuk memantau jumlah produksi minyak di Bojonegoro, " katanya, menambahkan.
Secara terpisah, Manajer Produksi Eksplorasi dan Produksi (EP) Cepu, Ahmad Zaidy, Senin mengatakan, pihaknya sedang mengusahakan, meningkatkan produksi sumur minyak lapangan Banyuurip, dari 21 ribu barel/hari, menjadi 30 ribu barel/hari. Proses peningkatan produksi, dilakukan secara bertahap yang akan dimulai kuartal kedua tahun ini dan ditargetkan, akhir 2012, produksi 30 ribu barel/hari, sudah terealisasi.
Lebih lanjut dijelaskan, berbagai pekerjaan yang sedang berjalan yaitu, pemasangan pipa distribusi enam inci sepanjang 42 kilometer, dari lapangan Banyuurip, hingga mencapai lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban, yang dijadwalkan April rampung.
Selain itu, lanjutnya, juga meningkatkan daya tampung kapasitas pengolah minyak di "Gas Oil Separation Plant" (GOSP), di Kecamatan Ngasem, yang hanya berkisar 20 ribu barel/hari.
"Kalau produksi ditingkatkan, kita juga harus meningkatkan kapasitas daya tampung GOSP, dengan menambah beberapa peralatan, " katanya, menjelaskan.
Berdasarkan data, di lapangan Banyuurip Blok Cepu, terdapat enam sumur, dengan rincian empat sumur produksi dan dua sumur lainnya merupakan sumur injeksi air dan gas. Produksi minyak dari lapangan Banyuurip tersebut, rata-rata 20.700 barel/hari, di antaranya, sekitar enam ribu barel diproses di kilang mini di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, dan lainnya didistribusikan melalui pipa menuju lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012