Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro memperoleh keuntungan dari minyak, karena ikut penyertaan modal atau "participating interest" (PI) migas Blok Cepu pada 2016, kata Direktur Utama PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), BUMD milik Pemkab Bojonegoro, Sugeng Suparwoto, Jumat. Dalam dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Bojonegoro, ia menjelaskan, dalam penyertaan modal itu, semua dana menjadi tanggungan PT Surya Energie Raya (SER), milik Media Grup, yang menjalin kerja sama dengan PT ADS. Dalam hal ini, PT SER, bekerja sama dengan kontraktor minyak asal China yaitu China Sonangol, sebagai penyandang dana utama. Menurut dia, sejak dimulainya proyek Blok Cepu, pada 2005 lalu, dana yang dikeluarkan untuk penyertaan modal migas Blok Cepu, mencapai 65 juta dolar Amerika Serikat. Pengeluaran tersebut, berdasarkan tagihan dari operator Mobil Cepu Limited (MCL), kepada PT ADS, pada awal proyek dimulai dan tagihan secara periodik, setahun sekali. "Besarnya tagihan mengacu "plant of development" (POD) proyek Blok Cepu, " ungkapnya. Namun, katanya, dengan sudah berproduksinya minyak Blok Cepu, lebih dari 21 ribu berel per hari, yang berjalan sejak Agustus 2009, mulai ada pemasukan atau keuntungan, dalam penyertaan modal itu, yang besarnya mencapai 31 juta dolar Amerika Serikat. "Melihat besarnya pengeluaran dan pemasukan, kita belum memperoleh keuntungan, " kata Sugeng, yang juga salah satu pimpinan di Media TV itu. Bahkan, lanjutnya, dengan adanya pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu tahap I, II, III dan IV da V, masih ada pengeluaran penyertaan modal sebesar 52 juta dolar Amerika Serikat, pada 2012 dan meningkat menjadi 97 juta dolar Amerika Serikat, pada 2013. "Pada 2013 itu, merupakan puncak akhir pengeluaran penyertaan modal migas Blok Cepu, " katanya, menegaskan. Sementara itu, Direktur Teknik PT ADS, Beni Kurniawan menambahkan, keuntungan yang diperoleh dalam penyertaan modal migas Blok Cepu, baru diperoleh, pada 2016. Perhitungan itu, berdasarkan besarnya produksi puncak minyak Blok Cepu 165 ribu barel/hari, dan harga minyak dunia. "Perhitungan kami pada 2016, Bojonegoro baru bisa menikmati keuntungan dalam pengelolaan migas Blok Cepu, " katanya, menegaskan. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Chisbullah Huda menyatakan, pihaknya berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor migas. Sebab, dengan kekuatan APBD sebesar Rp1,6 triliun, besarnya PAD hanya berkisar Rp108 miliar. "Banyak masyarakat ingin tahu, berapa besar perolehan keuntungan Bojonegoro setelah produksi minyak berjalan, " katanya, mengungkapkan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012