Nganjuk - Sekitar 500 kepala keluarga di Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, kembali terendam banjir setelah dua pekan lalu banjir juga melanda daerah itu. "Banjir masih merendam daerah itu, ada dua desa yang terlanda yaitu Desa Sumengko dan Kapas di Kecamatan Sukomoro," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nganjuk Gunawan Widagdo di Nganjuk, Minggu. Ia mengatakan banjir mulai menggenangi daerah itu karena hujan sejak Sabtu (14/1) petang hingga malam. Ketinggian air mencapai 10-70 sentimeter. Banjir terjadi karena sungai di daerah itu tidak mampu menampung tingginya debit air, hingga meluber ke perkampungan warga. Ia mengatakan banjir terjadi selain karena tingginya curah hujan, juga karena aliran sungai yang tidak lancar. Terdapat jalur di sungai yang kondisinya rata dengan tanah, sekitar 1 kilometer hingga air tidak bisa mengalir. "Harusnya memang ada peninggian tangkis sungai, karena ada masalah, sungai rata dengan tanah," katanya. Untuk saat ini, lanjut dia, sudah meminta partisipasi warga maupun dari TNI/polri untuk membantu memperbaiki jalur ataupun penanganan jika ada kerusakan di rumah warga. "Kami imbau untuk melakukan kerja bakti membersihkan lokasi tersebut. Kami juga sudah minta agar dilakukan normalisasi sungai, hingga air bisa lancar," ucapnya. Ia berharap, warga tidak keberatan jika ada yang tanahnya diambil untuk keperluan peninggian tangkis sungai. Hal itu dilakukan untuk sementara, mencegah banjir kembali meluap di daerah tersebut. Gunawan juga mengaku, sampai saat ini belum menerima adanya laporan rumah warga yang rusak, akibat banjir yang melanda dengan sangat cepat tersebut. Namun, ia sudah meminta petugasnya untuk melakuan cek di lokasi, mendata kerusakan serta jumlah rumah yang terendam. Sementara itu, Sugeng, salah seorang warga di Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro mengaku tidak bisa beraktivitas dengan baik, karena banjir yang terus melanda dearahnya. Selain terpaksa membuat keluarganya untuk mengungsi ke rumah saudaranya yang lokasi rumahnya terletak di daerah tinggi, seluruh bahan pokok persediaan untuk makan sehari-hari keluarga juga terendam banjir. "Saya terpaksa bawa keluarga tinggal sementara di rumah kerabat. Kami lakukan itu, karena air tidak surut sejak semalam," ucapnya. Ia berharap, pemerintah lebih perhatian dengan warga, dengan melakukan perbaikan saluran air. Dengan itu, warga tentunya lebih tenang, karena daerah mereka selalu menjadi sasaran banjir jika cuaca hujan, terlebih lagi dalam waktu yang lama. Selama awal Januari 2012, sudah tiga kali banjir bandang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Nganjuk, termasuk Kecamatan Sukomoro. Selain rumah warga yang terendam, sejumlah bangunan milik warga juga rusak. Total hingga kini, ada sekitar 14 rumah warga yang rusak mulai dari ringan sampai berat, serta ratusan hektare tanaman padi petani dipastikan gagal tanam. Dengan itu, para petani terpaksa kembali menanam padi, dan harus mengeluarkan ongkos tambahan.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012