Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mengalokasikan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sekitar Rp251 juta untuk program kegiatan pemberian makanan tambahan atau PMT kepada ribuan anak-anak usia dini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dr. Sandy Hendrayono mengemukakan bahwa pada tahun ini tercatat ada 4.576 anak-anak usia dini TK/RA yang tersebar di 17 kecamatan menjadi target sasaran pemberian makanan tambahan.

"Pelayanan kesehatan gizi menggunakan DBHCHT ini berupa pemberian makanan tambahan untuk anak usia dini," ujarnya di Situbondo,  Sabtu.

Dokter Sandy menjelaskan pemberian makanan tambahan dengan sasaran anak usia dini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan status gizi dan mencukupi kebutuhan zat gizi anak-anak.

Sehingga, lanjut ia, tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak dan dengan pemberian makanan tambahan ini diharapkan mampu dalam penurunan angka prevelensi stunting.

Menurut Sandy, Dinas Kesehatan setempat juga menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) setempat untuk menyalurkan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ribuan anak-anak.

Ia mengaku optimistis dengan program pemberian makanan tambahan kepada anak-anak usia dini bisa mencegah stunting pada anak dan menekan angka stunting di Kota Santri Pancasila itu.

"Pemberian makanan tambahan yang dibagikan ini di antaranya dua butir telur dan susu lengkap dengan makanan ringan sehat," kata Sandy.

Sandy menambahkan, gerakan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak usia dini juga bagian dari program untuk mensosialisasikan tentang pentingnya makan-makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak dalam pemenuhan gizi anak.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024