Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto mengatakan bahan peledak yang meledak di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Kepolisian Daerah (Polda) setempat, Jalan Gresik, Kota Surabaya adalah masuk kategori low explosive.
"Kenapa dikatakan low explosive? Karena banyak saksi mata melihat ada efek asap putih, itu salah satu tanda low explosive," kata Kapolda Jawa Timur kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Kapolda menyebut bahan peledak di gudang penyimpanan yang berlokasi di Detasemen Gegana Satbrimob, salah satunya bondet atau bom ikan.
Lebih lanjut, barang tersebut sebenarnya hendak diledakkan atau didisposal oleh petugas menggunakan bubuk hitam yang juga terdapat di gudang penyimpanan.
"Serbuknya kurang lebih satu kilogram, bahan itu digunakan Tim Jibom manakala menemukan atau menyita barang peledak dari temuan maupun yang diserahkan masyarakat kemudian dimusnahkan menggunakan bahan black powder dan bahan peledak lain, seperti serbuk arang dan potasium," ucap dia.
Sementara, dia menyebut penyebab awal ledakan diduga karena faktor cuaca yang mempengaruhi suhu ruang di gudang penyimpanan.
Apalagi, kata Kapolda Jawa Timur, bangunan yang digunakan menyimpan bahan peledak kondisinya juga sudah termakan usia.
"Gudang penyimpanan ini ternyata itu rumah yang dibangun dari tahun 1951, cukup tua bangunannya," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Sodiq Pratomo menjelaskan bahan peledak kategori low explosive memang memiliki kerawanan meledak.
"Sangat sensitif atau riskan terhadap gerakan, panas, tekanan. Kalau high tidak sensitif, itu dari analisa kami," ucapnya.
Dia menyebut ledakan tak hanya terjadi apabila cuaca sedang panas, namun kondisi hujan bisa menjadi pemicu kejadian, sebab mempengaruhi kondisi kelembaban suhu ruangan.
Namun, pihaknya masih butuh waktu untuk mendapatkan kepastian soal penyebab ledakan yang terjadi pagi tadi.
"Jadi, kesimpulan sementara-nya itu karena kondisi lembab, terus terkena matahari, sehingga timbul ledakan," kata dia.
Petugas kini masih melakukan proses pembersihan atau sterilisasi area dari sisa-sisa ledakan, baik itu serpihan bangunan maupun bahan-bahan kimia lainnya yang ada di gudang penyimpanan.
Sebagaimana yang diketahui, ledakan yang terjadi di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jawa Timur menyebabkan 10 personel kepolisian mengalami luka-luka.
Para petugas saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kenapa dikatakan low explosive? Karena banyak saksi mata melihat ada efek asap putih, itu salah satu tanda low explosive," kata Kapolda Jawa Timur kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Kapolda menyebut bahan peledak di gudang penyimpanan yang berlokasi di Detasemen Gegana Satbrimob, salah satunya bondet atau bom ikan.
Lebih lanjut, barang tersebut sebenarnya hendak diledakkan atau didisposal oleh petugas menggunakan bubuk hitam yang juga terdapat di gudang penyimpanan.
"Serbuknya kurang lebih satu kilogram, bahan itu digunakan Tim Jibom manakala menemukan atau menyita barang peledak dari temuan maupun yang diserahkan masyarakat kemudian dimusnahkan menggunakan bahan black powder dan bahan peledak lain, seperti serbuk arang dan potasium," ucap dia.
Sementara, dia menyebut penyebab awal ledakan diduga karena faktor cuaca yang mempengaruhi suhu ruang di gudang penyimpanan.
Apalagi, kata Kapolda Jawa Timur, bangunan yang digunakan menyimpan bahan peledak kondisinya juga sudah termakan usia.
"Gudang penyimpanan ini ternyata itu rumah yang dibangun dari tahun 1951, cukup tua bangunannya," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Sodiq Pratomo menjelaskan bahan peledak kategori low explosive memang memiliki kerawanan meledak.
"Sangat sensitif atau riskan terhadap gerakan, panas, tekanan. Kalau high tidak sensitif, itu dari analisa kami," ucapnya.
Dia menyebut ledakan tak hanya terjadi apabila cuaca sedang panas, namun kondisi hujan bisa menjadi pemicu kejadian, sebab mempengaruhi kondisi kelembaban suhu ruangan.
Namun, pihaknya masih butuh waktu untuk mendapatkan kepastian soal penyebab ledakan yang terjadi pagi tadi.
"Jadi, kesimpulan sementara-nya itu karena kondisi lembab, terus terkena matahari, sehingga timbul ledakan," kata dia.
Petugas kini masih melakukan proses pembersihan atau sterilisasi area dari sisa-sisa ledakan, baik itu serpihan bangunan maupun bahan-bahan kimia lainnya yang ada di gudang penyimpanan.
Sebagaimana yang diketahui, ledakan yang terjadi di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jawa Timur menyebabkan 10 personel kepolisian mengalami luka-luka.
Para petugas saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024