Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bekerja sama dengan RSUD dr Soetomo dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas olahraga prestasi di wilayah tersebut.
Selain itu, juga memberi pelayanan kesehatan, edukasi pencegahan cedera, penanganan cedera olahraga hingga penelitian yang menjadi lingkup kajian dari sport clinic.
Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan kerja sama tersebut sangat penting dalam rangka memberi jaminan bagi atlet yang cedera agar segera pulih, terlebih pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut tersisa beberapa bulan saja.
"Kerja sama ini sebenarnya bukan hal baru karena selama ini KONI Jatim juga sudah bekerja sama dengan RSUD dr Soetomo untuk menjaga kesehatan atlet, terutama saat mereka mengalami cedera, termasuk juga soal gizi dan sport science," ucapnya.
Namun, tidak terbatas pada hal itu, pihaknya juga mendorong agar kerja sama tersebut ke depannya bisa berlanjut dalam hal yang lain, seperti dukungan tim kesehatan dari RSUD dr Soetomo saat pelaksanaan PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
Oleh karena itu, Nabil berharap para atlet setelah menjalani Babak Kualifikasi PON XXI/2024 tidak menutup-nutupi bila cedera agar segera dapat ditangani.
“Bagaimana atlet tidak menutup-nutupi ketika cedera karena takut dicoret dari Puslatda. Ujung-ujungnya saat tampil di PON malah ketahuan cederanya,” kata Nabil.
Untuk pembiayaan sendiri, kata Nabil, atlet tidak perlu khawatir, karena seluruhnya sudah ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan sehingga mendapat penanganan prima tanpa mengeluarkan uang.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Prof Cita Rosita Sigit Prakoeswa menyambut baik kerja sama tersebut dan berkomitmen memberikan yang terbaik bagi atlet Jatim sehingga dapat mempertahankan prestasinya.
"Kami berharap banyak ke depan semua aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif atlet Jatim bisa diterapkan. Promotif bagaimana mengedukasi, kemudian preventif kami tahu ada primer, sekunder, tertier prevention untuk atlet karena bagaimana pun promosi preventif lebih baik dari terapi ketika mereka mengalami cedera," ujar Prof Cita.
Prof Cita menambahkan, RSUD dr Soetomo sangat siap melakukan penanganan cedera atlet Jatim terutama tindakan operasi dan rehabilitasi medis dengan adanya "Sport Clinic" yang dimiliki.
“Sport Clinic ada dr Andre Triadi Desnantyo dan timnya, sedangkan di rehabilitasi medis ada dr Damayanti Tinduh, yang selama ini sudah banyak menangani cedera atlet Jatim,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Selain itu, juga memberi pelayanan kesehatan, edukasi pencegahan cedera, penanganan cedera olahraga hingga penelitian yang menjadi lingkup kajian dari sport clinic.
Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan kerja sama tersebut sangat penting dalam rangka memberi jaminan bagi atlet yang cedera agar segera pulih, terlebih pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut tersisa beberapa bulan saja.
"Kerja sama ini sebenarnya bukan hal baru karena selama ini KONI Jatim juga sudah bekerja sama dengan RSUD dr Soetomo untuk menjaga kesehatan atlet, terutama saat mereka mengalami cedera, termasuk juga soal gizi dan sport science," ucapnya.
Namun, tidak terbatas pada hal itu, pihaknya juga mendorong agar kerja sama tersebut ke depannya bisa berlanjut dalam hal yang lain, seperti dukungan tim kesehatan dari RSUD dr Soetomo saat pelaksanaan PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
Oleh karena itu, Nabil berharap para atlet setelah menjalani Babak Kualifikasi PON XXI/2024 tidak menutup-nutupi bila cedera agar segera dapat ditangani.
“Bagaimana atlet tidak menutup-nutupi ketika cedera karena takut dicoret dari Puslatda. Ujung-ujungnya saat tampil di PON malah ketahuan cederanya,” kata Nabil.
Untuk pembiayaan sendiri, kata Nabil, atlet tidak perlu khawatir, karena seluruhnya sudah ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan sehingga mendapat penanganan prima tanpa mengeluarkan uang.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Prof Cita Rosita Sigit Prakoeswa menyambut baik kerja sama tersebut dan berkomitmen memberikan yang terbaik bagi atlet Jatim sehingga dapat mempertahankan prestasinya.
"Kami berharap banyak ke depan semua aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif atlet Jatim bisa diterapkan. Promotif bagaimana mengedukasi, kemudian preventif kami tahu ada primer, sekunder, tertier prevention untuk atlet karena bagaimana pun promosi preventif lebih baik dari terapi ketika mereka mengalami cedera," ujar Prof Cita.
Prof Cita menambahkan, RSUD dr Soetomo sangat siap melakukan penanganan cedera atlet Jatim terutama tindakan operasi dan rehabilitasi medis dengan adanya "Sport Clinic" yang dimiliki.
“Sport Clinic ada dr Andre Triadi Desnantyo dan timnya, sedangkan di rehabilitasi medis ada dr Damayanti Tinduh, yang selama ini sudah banyak menangani cedera atlet Jatim,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024