Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, bersama dengan Perum Bulog setempat mencatat sekitar 130 ton beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) habis terjual selama operasi pasar khusus beras di 17 titik.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo Ruben Pakilaran mengatakan bahwa sekitar 130 ton beras SPHP digelontorkan di 17 kecamatan dalam upaya menekan laju harga beras di pasaran.
"Operasi pasar khusus beras ini berlangsung sejak Oktober lalu, dan kegiatan pasar murah ini dilaksanakan di masing-masing kantor kecamatan dimulai dari ujung barat Situbondo, yakni Kecamatan Banyuglugur," ujar Ruben di Situbondo, Selasa.
Dia menjelaskan, pasar murah khusus beras bekerja sama dengan Perum Bulog Bondowoso/Situbondo akan terus digelar hingga harga beras medium maupun premium kembali stabil. Harga beras di pasaran saat ini masih bertahan Rp13.000 hingga 15.500 per kilogram.
Baca juga: Pemkab Situbondo alokasikan Rp6 miliar pasang 262 titik PJU
Ruben menyebutkan, pasar murah oleh Pemkab Situbondo dan Bulog menjual beras medium program SPHP Rp52.000 kemasan 5 kilogram atau Rp10.400 per kilogram.
"Warga sangat antusias dengan pelaksanaan pasar murah ini, bahkan ada beberapa desa yang meminta pasar murah dilaksanakan di kantor desa dan sebagian sudah terlaksana," kata dia.
Menurut Ruben, pelaksanaan kegiatan pasar murah khusus beras ini sudah dilaksanakan yang kesekian kalinya seiring melonjaknya harga beras medium maupun premium di pasaran sejak sekitar dua bulan lalu.
Pasar murah dilaksanakan secara bergiliran dan tempat pelaksanaan di halaman kecamatan untuk memudahkan masyarakat membeli beras murah pemerintah itu.
"Pasar murah beras ini dilaksanakan dua tahap, pada tahap pertama sudah selesai, dan sejak Senin (6/11) kemarin tahap dua dimulai lagi dari wilayah barat. Masing-masing kecamatan atau per titik operasi pasar disediakan 7-10 ton," kata Ruben.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo Ruben Pakilaran mengatakan bahwa sekitar 130 ton beras SPHP digelontorkan di 17 kecamatan dalam upaya menekan laju harga beras di pasaran.
"Operasi pasar khusus beras ini berlangsung sejak Oktober lalu, dan kegiatan pasar murah ini dilaksanakan di masing-masing kantor kecamatan dimulai dari ujung barat Situbondo, yakni Kecamatan Banyuglugur," ujar Ruben di Situbondo, Selasa.
Dia menjelaskan, pasar murah khusus beras bekerja sama dengan Perum Bulog Bondowoso/Situbondo akan terus digelar hingga harga beras medium maupun premium kembali stabil. Harga beras di pasaran saat ini masih bertahan Rp13.000 hingga 15.500 per kilogram.
Baca juga: Pemkab Situbondo alokasikan Rp6 miliar pasang 262 titik PJU
Ruben menyebutkan, pasar murah oleh Pemkab Situbondo dan Bulog menjual beras medium program SPHP Rp52.000 kemasan 5 kilogram atau Rp10.400 per kilogram.
"Warga sangat antusias dengan pelaksanaan pasar murah ini, bahkan ada beberapa desa yang meminta pasar murah dilaksanakan di kantor desa dan sebagian sudah terlaksana," kata dia.
Menurut Ruben, pelaksanaan kegiatan pasar murah khusus beras ini sudah dilaksanakan yang kesekian kalinya seiring melonjaknya harga beras medium maupun premium di pasaran sejak sekitar dua bulan lalu.
Pasar murah dilaksanakan secara bergiliran dan tempat pelaksanaan di halaman kecamatan untuk memudahkan masyarakat membeli beras murah pemerintah itu.
"Pasar murah beras ini dilaksanakan dua tahap, pada tahap pertama sudah selesai, dan sejak Senin (6/11) kemarin tahap dua dimulai lagi dari wilayah barat. Masing-masing kecamatan atau per titik operasi pasar disediakan 7-10 ton," kata Ruben.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023