Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Suyoto, Rabu menyerahkan bantuan uang, sembako dan peralatan dapur, kepada enam kepala keluarga (KK) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungadem, yang rumahnya ludes terbakar, Selasa (18/10).
"Kami minta keluarga yang rumahnya terbakar bersabar dalam menghadapi cobaan ini," katanya ketika menyerahkan bantuan langsung di lokasi kejadiandidampingi Kepala Dinas Pengairan, Bambang Budi Susanto, Kepala Dinas PU, Andi Tjandra, dan Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sutardjo.
Di lokasi kejadian, Suyoto berdialog dengan enam KK (sekitar 20 jiwa), korban kebakaran yang sementara ini, menginap dengan membuat tenda darurat, sejak Selasa (18/10), setelah semua rumah yang terbakar tersebut tidak bisa ditempati.
Menurut Kasi Kesiapsiagaan BPBD, Sutarjo, korban kebakaran yang menerima bantuan yaitu Sutaji, Padiyono, Sutarmi, Wijianto, Supi dan Indrono, masing-masing uang Rp2 juta.
Selain uang, korban kebakaran juga menerima bantuan sembako, berupa beras masing-masing 30 kilogram, mie instan dan peralatan memasak masing-masing satu paket.
"Bantuan dari pemerintah kabupaten (pemkab), sifatnya untuk meringankan korban kebakaran," ucapnya.
Menjawab pertanyaan Suyoto, Camat Kedungadem Ali Machmudi mengatakan, enam keluarga korban kebakaran tersebut, rencananya akan dibuatkan rumah darurat secara gotong royong bersama masyarakat dan anggota TNI.
Dari keluarga korban itu, lanjut Ali, ada sejumlah pelajar yang berbagai peralatan sekolahnya juga ikut terbakar, termasuk baju seragam sekolah.
"Untuk keperluan sekolah para pelajar sudah kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kecamatan Kedungadem," katanya menambahkan.
Sementara itu, Kapolsek Kedungadem, AKP Suyono menjelaskan, penyebab kebakaran tersebut, diperkirakan berasal dari hubungan arus pendek listrik di rumah Sutaji. Ini berdasarkan keterangan, salah seorang warga Atin yang pertama kali, masuk rumah Sutaji dan mengetahui ada api dari langit-langit rumah.
"Kemungkinan karena kabel listrik di rumah itu, tidak terlalu bagus," katanya menjelaskan. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011