Pemerintah Kabupaten Situbondo bersama Perum Bulog menyalurkan bantuan pangan dari pemerintah pusat berupa beras kepada ratusan ribu kepala keluarga pada 21-28 September 2023, sekaligus upaya menekan harga beras yang terus melonjak.
Bupati Situbondo Karna Suswandi di Situbondo, Sabtu, mengemukakan pemerintah daerah bersama dengan Perum Bulog setempat pendistribusian bantuan beras masing-masing penerima 10 kilogram melalui desa/kelurahan yang tersebar di 17 kecamatan.
"Jika upaya ini tidak mampu menekan harga beras, maka kami berencana kembali membagikan bantuan pangan kepada masyarakat menggunakan beras cadangan," katanya.
Bupati juga telah menjadwalkan operasi pasar atau pasar murah dengan menjual sejumlah bahan pokok utamanya beras dalam waktu dekat dalam upaya menstabilkan harga beras yang merangkak naik.
"Tentunya, kami dari pemerintah daerah terus berupaya bagaimana harga beras kembali stabil dan kami juga bekerja sama dengan Bulog dalam kegiatan pasar murah," kata Bung Karna, sapaan Bupati.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Bondowoso yang membawahi Situbondo Nara Dhipa menjelaskan penyaluran beras medium bagi ratusan ribu warga kurang mampu itu dilaksanakan melalui balai desa atau kelurahan.
"Kami bekerja sama dengan transporter untuk menyalurkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 765 ribu ton," ujarnya.
Nara menyebutkan data penerima bantuan pangan beras bersumber dari Kementerian Sosial dan sudah dilakukan verifikasi dan validasi, sehingga muncul data penerima bantuan pangan dari pemerintah pusat yang akan dibagikan selama tiga bulan ke depan.
"Bantuan pangan ini berlaku tiga bulan ke depan, mulai September, Oktober, dan November 2023," katanya.
Pantauan di lapangan, harga beras medium maupun premium di pasaran mengalami kenaikan harga yakni Rp13.000 per kilogram dari sebelumnya Rp10.000. Sedangkan, beras jenis premium harganya sudah mencapai Rp15.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bupati Situbondo Karna Suswandi di Situbondo, Sabtu, mengemukakan pemerintah daerah bersama dengan Perum Bulog setempat pendistribusian bantuan beras masing-masing penerima 10 kilogram melalui desa/kelurahan yang tersebar di 17 kecamatan.
"Jika upaya ini tidak mampu menekan harga beras, maka kami berencana kembali membagikan bantuan pangan kepada masyarakat menggunakan beras cadangan," katanya.
Bupati juga telah menjadwalkan operasi pasar atau pasar murah dengan menjual sejumlah bahan pokok utamanya beras dalam waktu dekat dalam upaya menstabilkan harga beras yang merangkak naik.
"Tentunya, kami dari pemerintah daerah terus berupaya bagaimana harga beras kembali stabil dan kami juga bekerja sama dengan Bulog dalam kegiatan pasar murah," kata Bung Karna, sapaan Bupati.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Bondowoso yang membawahi Situbondo Nara Dhipa menjelaskan penyaluran beras medium bagi ratusan ribu warga kurang mampu itu dilaksanakan melalui balai desa atau kelurahan.
"Kami bekerja sama dengan transporter untuk menyalurkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 765 ribu ton," ujarnya.
Nara menyebutkan data penerima bantuan pangan beras bersumber dari Kementerian Sosial dan sudah dilakukan verifikasi dan validasi, sehingga muncul data penerima bantuan pangan dari pemerintah pusat yang akan dibagikan selama tiga bulan ke depan.
"Bantuan pangan ini berlaku tiga bulan ke depan, mulai September, Oktober, dan November 2023," katanya.
Pantauan di lapangan, harga beras medium maupun premium di pasaran mengalami kenaikan harga yakni Rp13.000 per kilogram dari sebelumnya Rp10.000. Sedangkan, beras jenis premium harganya sudah mencapai Rp15.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023