Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya meminta pemerintah kota setempat agar pada saat revitalisasi kompleks Taman Remaja Surabaya (TRS) bisa dikombinasikan dengan keberadaan Taman Hiburan Rakyat (THR).

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya, Selasa, mengatakan siapapun investornya yang akan mengerjakan revitalisasi tersebut, pihaknya berharap agar bisa mengombinasikan dengan keberadaan THR.

"Konsepnya bisa seperti yang disampaikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi. Dari beberapa bangunan, ada konsep yang menghidupkan kembali kesenian ludruk dan sebagai pusat berkesenian lainnya," ujarnya.

Menurutnya, THR sudah ada lebih dulu sebelum TRS. THR ini sudah ada sejak 1950-an lebih lama dari TRS.

Baktiono mengingatkan siapapun investornya harus tetap mempertahankan nama Taman Remaja Surabaya. Sebab nama tersebut sudah menjadi ikon Kota Pahlawan ini.

"Area wisata itu nanti bisa menjadi ajang nostalgia bagi warga Surabaya. Karena nama TRS sudah menjadi cerita ke anak dan cucunya," kata Baktiono.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan sudah ada investor yang berminat untuk membangun TRS. TRS ini nantinya dijadikan sebagai pusat kesenian dan wahana wisata murah keluarga di Kota Pahlawan.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah meminta kepada pihak pengelola agar nantinya menentukan harga tiket masuk (HTM) TRS maksimal Rp25 ribu. Penentuan HTM ini sudah menjadi komitmennya dalam menyediakan wisata murah keluarga di Surabaya.

"Karena saya minta TRS ini tiket masuknya maksimal Rp25 ribu. Kalau dia (pengunjung) mau bermain lagi, silahkan bayar. Tapi masuk, menikmati ada plaza terbuka adalah Rp25 ribu. Saya ingin ada wisata murah di Surabaya," ujar Cak Eri panggilan akrabnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengungkap konsep rencana revitalisasi TRS ke depannya. Dimana TRS nantinya lebih banyak ruang terbuka, seperti plaza dan pertunjukan kesenian.

"Konsepnya adalah plaza terbuka yang bisa menampilkan seni dan ludruk. Nanti ada tempat-tempat yang mengenang ludruk zaman dulu dan tempat keluarga. Jadi, banyak tempat terbukanya untuk plaza, penampilan seni," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023