Jamaah haji asal Pulau Madura yang meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah sebanyak 11 orang dari total 3.214 orang yang menunaikan ibadah pada musim haji tahun ini.
Berdasarkan rilis masing-masing Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di masing-masing kabupaten di Pulau Madura, ke 11 orang yang meninggal dunia, terdiri dari Kabupaten Sumenep sebanyak 1 orang, Pamekasan 5 orang, Sampang 1 orang dan dari Kabupaten Bangkalan sebanyak 4 orang.
"Yang terakhir adalah jamaah haji asal Kabupaten Pamekasan bernama Dasuki warga Desa Sokobanah Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang yang berangkat menunaikan ibadah haji dari Pamekasan," kata Kasi Haji dan Umroh Kemenag Pamekasan Abdul Halim di Pamekasan, Jumat.
Dasuki meninggal dunia setelah keluar dari pesawat di Bandara Juanda Sidoarjo. Ia lemas dan petugas kesehatan haji langsung merujuk yang bersangkutan ke Rumah sakit Mitra Pondok Candra Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.
Jamaah haji yang meninggal dunia umumnya berusia lanjut. Namun, ada juga yang masih muda. Salah satunya, seperti jamaah haji bernama Jumina warga asal Desa Sotabar, Kecamatan Pasean yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) lima.
Ia meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) An Nur Arab Saudi setelah menjalani perawatan selama dua hari akibat penyakit kencing manis yang diderita yang bersangkutan.
"Jadi, selain lanjut usia, juga karena ada yang memiliki penyakit bawaan. Tapi secara umum berdasarkan koordinasi antar Kemenag se-Madura yang kami lakukan tadi, kebanyakan yang meninggal dunia yang telah lanjut usia," kata Abdul Halim, Jumat malam.
Kedatangan jamaah haji disambut langsung oleh pimpinan kepala daerah masing-masing di pendopo pemkab setempat, bahkan ada yang melakukan penjemputan langsung ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya, seperti yang dilakukan Pemkab Sampang.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Berdasarkan rilis masing-masing Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di masing-masing kabupaten di Pulau Madura, ke 11 orang yang meninggal dunia, terdiri dari Kabupaten Sumenep sebanyak 1 orang, Pamekasan 5 orang, Sampang 1 orang dan dari Kabupaten Bangkalan sebanyak 4 orang.
"Yang terakhir adalah jamaah haji asal Kabupaten Pamekasan bernama Dasuki warga Desa Sokobanah Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang yang berangkat menunaikan ibadah haji dari Pamekasan," kata Kasi Haji dan Umroh Kemenag Pamekasan Abdul Halim di Pamekasan, Jumat.
Dasuki meninggal dunia setelah keluar dari pesawat di Bandara Juanda Sidoarjo. Ia lemas dan petugas kesehatan haji langsung merujuk yang bersangkutan ke Rumah sakit Mitra Pondok Candra Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.
Jamaah haji yang meninggal dunia umumnya berusia lanjut. Namun, ada juga yang masih muda. Salah satunya, seperti jamaah haji bernama Jumina warga asal Desa Sotabar, Kecamatan Pasean yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) lima.
Ia meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) An Nur Arab Saudi setelah menjalani perawatan selama dua hari akibat penyakit kencing manis yang diderita yang bersangkutan.
"Jadi, selain lanjut usia, juga karena ada yang memiliki penyakit bawaan. Tapi secara umum berdasarkan koordinasi antar Kemenag se-Madura yang kami lakukan tadi, kebanyakan yang meninggal dunia yang telah lanjut usia," kata Abdul Halim, Jumat malam.
Kedatangan jamaah haji disambut langsung oleh pimpinan kepala daerah masing-masing di pendopo pemkab setempat, bahkan ada yang melakukan penjemputan langsung ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya, seperti yang dilakukan Pemkab Sampang.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023