Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberikan vaksinasi kepada sapi ternak di kabupaten setempat sebagai upaya mengantisipasi merebaknya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
 
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Diana Lukita Rahayu, Jumat, mengatakan vaksinasi diberikan pada 1.500 ekor sapi di 13 kecamatan terdampak di antaranya Sukorejo, Rembang, Bangil, Beji, Gempol, Gondangwetan, Nguling, Pandaan, Purwodadi, Purwosari, Puspo, dan Tutur.
 
"Kami dapat kiriman 1.500 dosis vaksin dan langsung disebar ke 13 kecamatan terdampak sebagai prioritas sasaran karena populasi sapi banyak di wilayah tersebut," katanya.
 
Untuk melaksanakan vaksinasi tersebut, kata dia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menerjunkan seluruh petugas agar proses vaksinasi bisa cepat selesai.
 
Diana menambahkan, vaksinasi kali ini diprioritaskan untuk sapi potong lantaran sapi jenis ini banyak yang terserang LSD dibandingkan sapi perah.
 
"Vaksinasi ini kami prioritaskan untuk sapi potong. Ini karena alasan keterbatasan pasokan vaksin maupun alasan lainnya seperti kerentanan dan lainnya," ujarnya.
 
Ia mengatakan vaksinasi ternak ini sebagai bagian dari langkah mitigasi penyakit LSD karena dalam praktiknya, vaksinasi itu bisa dilakukan bersamaan dengan vaksinasi penyakit mulut kuku (PMK), karena proses penanganan penyakit PMK juga belum sepenuhnya tuntas.
 
"Ya bersamaan karena memang proses penanganan penyakit PMK juga belum sepenuhnya tuntas," tuturnya.
 
Selain vaksinasi, pihaknya juga melakukan berbagai upaya pencegahan lainnya dengan memberikan sosialisasi kepada berbagai lapisan masyarakat.
 
Lewat sosialisasi itu, dia berharap bisa memberikan gambaran kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan sehingga penyakit LSD di Kabupaten Pasuruan bisa ditekan semaksimal mungkin.
 
Tak selesai sampai di situ, Diana juga mengimbau masyarakat agar segera melaporkan kepada petugas jika mengetahui gejala atau ciri-ciri LSD juga agar waspada terhadap penyakit LSD.
 
"Kami sosialisasikan lewat selebaran dan spanduk yang dipasang ke peternak dan pedagang sapi, juga di pasar-pasar dan sebagainya. Jika ada ternak mengarah pada gejala LSD, segera hubungi petugas veteriner terdekat," ujarnya.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan mencatat hingga Rabu (7/6) ada 159 ekor sapi yang terserang LSD. Dari jumlah tersebut, 15 ekor di antaranya sudah sembuh, seekor mati dan tujuh ekor dijual.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023